Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Manajer Marc Marquez, Emilio Alzamora, mengungkap penilaiannya terkait sepak terjang sang klien selama berkarier sebagai pembalap MotoGP bersama tim Repsol Honda.
Semenjak menjalani debut di kelas MotoGP pada tahun 2013, Marc Marquez sukses menempatkan dirinya sebagai pembalap juara dunia.
Bahkan, Marquez cuma dua kali gagal meraih titel kampiun dunia yakni pada MotoGP 2015 dan MotoGP 2020.
Selebihnya, pembalap berkebangsaan Spanyol itu selalu mampu menjadi yang terbaik di kelas utama tersebut.
Baca Juga: Memang Ambisius, Marc Marquez Masih Sempat-sempatnya Pikirkan Poin Usai Alami Kecelakaan Serius
Dengan penampilan yang luar biasa, Marc Marquez acap dijadikan tolok ukur bari para pembalap dan tim-tim pesaing.
Tidak sedikit pihak menilai Marquez sebagai pembalap "gila" dengan penampilan ngototnya.
Salah satu "kegilaan" yang dilakukan Marquez di MotoGP adalah saat dia mencoba turun pada MotoGP Andalusia 2020, beberapa hari setelah menjalani operasi lengan kanan.
Baca Juga: 'Tunggu Saja, Kebenaran di Balik Sepang Clash Bakal Terungkap'
Padahal, sepekan sebelumnya, Marc Marquez mengalami kecelakaan fatal yang membuat tulang lengan kanannya patah saat menjalani balapan di Sirkuit Jerez, Spanyol.
Alih-alih istirahat, Marquez justru nekat turun pada sesi latihan bebas MotoGP Andalusia 2020, meski akhirnya batal ikut balapan.
Mentalitas Marquez untuk menjalani balapan memang tak perlu diperdebatkan.
Hal inilah yang kemudian dinilai sang manajer, Emilio Alzamora, telah membuat kelas MotoGP keluar dari batasan-batasan semula.
"Marc Marquez adalah generasi baru, dia telah mendorong kelas ini hingga ke batasnya," kata Alzamora, dikutip BolaSport.com dari Motosan.
Baca Juga: 'Marc Marquez Masih Akan Menepi di Tes Pramusim demi Selamatkan Karier'
Kendati demikian, Emilio Alzamora menilai "kegilaan" yang dilakukan Marc Marquez pada saat ini masih berada di koridor yang wajar.
Hal tersebut tak lepas dari bakat besar dan mentalitas yang hebat saat mengendarai motor RC213V.
"Ini tidak di lakukan karena kegilaan semata, Anda harus memiliki bakat hebat, menguasi motor, dan harus sangat pintar," ucap Alzamora.
"Dia memiliki mentalitas yang positif, hal itu telah dia miliki sejak kecil dan membantunya dalam masa pemulihan ini," kata dia menjelaskan.
Baca Juga: Kawan Jadi Lawan, Bibit Perseteruan Rossi dan Marquez Sudah Muncul Jauh Sebelum Sepang Clash
Di sisi lain, Marc Marquez merasa dirinya harus menunjukkan performa di luar batas dan terbilang "gila" demi bisa meraih hasil yang maksimal.
"Saya menemukan diri saya untuk mencari risiko dalam segala hal yang saya lakukan," ucap Marquez.
"Jika saya tidak mencapai batas risiko itu, banyak hal yang tidak akan berhasil bagi saya," kata dia menegaskan.