Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan manajer Valentino Rossi, Carlo Pernat, memiliki perasaan aneh jelang dimulainya MotoGP 2021.
Balapan MotoGP 2021 akan dimulai sebulan lagi, tepatnya pada 23 Maret di Sirkuit Losail, Qatar.
Ada sesuatu perubahan jelang kompetisi musim ini dimulai, misalnya Valentino Rossi sudah pindah dari tim pabrikan ke tim satelit Yamaha.
Kini pembalap dengan nomer ikonik 46 itu tergabung dengan Petronas Yamaha SRT dengan kontrak semusim.
Baca Juga: Aib Valentino Rossi Selama di Ducati Dibongkar Muridnya Sendiri
Dia akan menjadi rekan setim Franco Morbidelli yang juga merupakan muridnya dari jebolan VR46 Academy.
Sementara Fabio Quartararo yang sebelumnya menempati posisi tim satelit pindah ke tim pabrikan Yamaha.
Quartararo menggantikan peran Rossi yang sebelumnya selalu berada di bangku tim berlogo Garpu Tula itu.
Sementara itu, situasi perubahan lain terjadi pada bagian internal tim Suzuki.
Suzuki telah kehilangan Davide Brivio yang sebelumnya memiliki peran penting sebagai pengawal tim menuju kejayaan.
Joan Mir, yang merupakan pembalap Suzuki, sukses mengukuhkan diri sebagai juara dunia MotoGP 2020.
Baca Juga: Marc Marquez Mengaku Ditendang Valentino Rossi pada Sepang Clash
Di sisi lain, Ducati banyak melakukan perubahan besar-besaran terhadap skuadnya menyongsong musim ini.
Komposisi tim pabrikan akan diisi oleh dua pembalap muda, Jack Miller dan Francesco Bagnaia menggantikan pasangan senior, Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso.
Saat ini, Esponsorama atau Avintia Racing akan ditempati Luca Marini dan Enea Bastianini sebagai jebolan runner-up dan juara Moto2 2020.
Adapun Pramac telah resmi diduduki oleh Johann Zarco dan Jorge Martin.
Situasi lain juga dialami Repsol Honda, Pol Espargaro telah datang menggantikan tempat Alex Marquez.
Adsxxadik Marc Marquez itu dipindahkan untuk menuju LCR Honda menggantikan posisi Cal Crutchlow yang pindah Yamaha sebagai test rider.
Setelah banyak perubahan muncul jelang dimulainya MotoGP 2021, Carlo Pernat ikut menanggapi.
Baca Juga: Tidak Perlu Dipaksa Bertarung, Khabib Nurmagomedov Nanti Balik Sendiri kok
Pernat mengaku curiga dengan keadaan awal-awal para pembalap yang lebih cenderung ayem-ayem saja.
"Saya punya perasaan aneh, tidak ada satu pun pembalap mengatakan: 'Saya akan juara'," ucap Pernat dilansir BolaSport.com dari GPone.
Pernat kemudian memahami situasi tidak adanya kepercayaan diri muncul menjelang MotoGP 2021.
Dia kemudian mencoba menganalisis situasi-situasi dari tim-tim besar jelang dimulainya kompetisi balapan kelas premier.
"Tampaknya semua orang mengejar ketinggalan, saya melihat ketidakpastian total, seolah-olah semuanya tertutup," kata Pernat.
"Ducati telah datang dari musim lalu ketika dia pantas mendapatkan lebih, tetapi gagal."
"Yamaha menang banyak, tetapi juga memiliki masalah. Honda tidak memiliki tahun yang luar biasa."
"Jadi Suzuki adalah satu-satunya yang mempunyai motor bagus, tetapi mereka kehilangan Brivio. Jadi begitu adanya ketidakpastian dimana-mana," kata dia melanjutkan.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Jamin Rival Terkutuknya Bukan Jagoan Kelas Ringan Lagi