Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Peristiwa pembakaran di luar tempat latihan Ipswich Town pada 16 Februari lalu dinilai bisa memberi trauma bagi Elkan Baggott dan pemain muda The Blues lainnya.
Rentetan hasil buruk Ipswich Town di kasta ketiga Liga Inggris (League One) ternyata berbuntut pada satu peristiwa tak mengenakkan.
Seperti diketahui, Ipswich Town memang kurang beruntung dalam paruh kedua League One.
Dari lima laga terakhir, tim Elkan Baggott itu hanya mampu meraih satu kemenangan, yakni saat menghadapi Blackpool pada 6 Februari lalu.
Baca Juga: Borneo FC Dirumorkan Datangkan Stefano Lilipaly: Cuma Say Hello Saja
Sementara empat sisanya berakhir dengan tiga hasil imbang dan satu kekalahan.
Terbaru, Ipswich Town hanya mampu bermain imbang 0-0 saat menjamu Oxford United pada Sabtu (20/2/2021).
Dalam laga itu, nama Elkan Baggott menghilang dari daftar susunan pemain.
Lima hari sebelumnya, tepatnya pada 15 Februari 2021, terjadi sebuah insiden di tempat latihan Ipswich Town.
Dilansir Bolasport.com dari The Sun, fans yang marah dengan rentetan hasil buruk tim kesayangannya melakukan protes yang meminta agar Paul Lambert dipecat.
Sayangnya aksi protes itu tidak berlangsung damai.
Mereka menyalakan api dan membakar barang-barang yang mudah terbakar tepat di luar tempat latihan The Blues.
Aksi protes yang diwarnai pembakaran itu menggerakkan hati mantan striker Ipswich Town dan timnas Inggris, Darren Bent.
Baca Juga: Sejak Januari, AC Milan Jadi Tim Paling Cemen di 6 Besar Liga Italia
SAVE OUR SEASON
— Blue Action (@BlueAction1878) February 15, 2021
SACK PAUL LAMBERT#ITFC #BA78 pic.twitter.com/2NEfWdPHbO
Secara tidak langsung, Darren setuju dengan adanya perubahan di Ipswich Town, yang mengindikasikan penggantian pelatih kepala.
Pernyataan itu disampaikannya lewat akun Twitter pribadinya, @DarrenBent, pada hari yang sama.
"Apa yang terjadi di Ipswich Town, flare, protes, jelas menunjukkan ada sesuatu yang salah," tulis Darren Bent seperti dikutip Bolasport.com.
"Klub ini punya tempat khusus di hati saya dan fansnya adalah orang-orang yang sangat baik yang bisa kita temui."
Baca Juga: Inter Milan Hancurkan AC Milan, Romelu Lukaku Jadi Raja Gol Kalahkan Cristiano Ronaldo
"Jika mereka sudah tidak senang, jelas ada sesuatu yang harus diubah (di Ipswich Town)," tulisnya lagi.
Di sisi lain, peristiwa pembakaran itu ditakutkan bisa memberi rasa trauma bagi Elkan Baggot dan para pemain muda lainnya di Ipswich Town.
Seperti diketahui, The Blues memang sedang gencar merekrut pemain muda, baik dari akademinya sendiri maupun dari klub lain pada paruh kedua League One.
Elkan Baggott menjadi salah satu pemain muda akademi Ipswich Town yang mendapat promosi ke tim senior.
Baca Juga: Diejek Suka Bengong, Samir Handanovic Ukir Rekor dan Bikin AC Milan Keki
What exactly is going on at @IpswichTown , flares , protests the lot clearly something isn’t right , this club holds a special place in my heart and at the heart of that club are some of the nicest people you could ever meet, when there not happy clearly there needs to be change
— Darren Bent (@DarrenBent) February 15, 2021
Pemain timnas U-19 Indonesia itu sudah menandatangani kontrak profesional dengan Ipswich Town pada 28 Januari lalu.
Hanya saja, pemain 18 tahun itu belum pernah tampil di lapangan setelah melakukan tanda tangan kontrak.
Pelatih Ipswich Town, Paul Lambert, sangat menyayangkan insiden yang dilakukan suporter Ipswich Town pada 15 Februari lalu.
Dia menjelaskan bahwa banyak pemain muda yang juga hadir di tempat latihan itu dan menyaksikan kemarahan suporter.
Baca Juga: Cuma Bertinggi 171 Cm dan Jarang Bikin Gol Sundulan, Raheem Sterling Bangga Jebol Gawang Arsenal
Menurut penilaian Lambert, hal itu bisa saja memberi trauma bagi anak asuhnya yang masih berusia di bawah 20 tahun.
"Kami sedang latihan untuk mempersiapkan laga besok. Kejadian itu terjadi di belakang gawang dan saya sebelumnya tidak tahu sampai saya mencium bau asap dan mengira ada yang membakar sesuatu di sana," ucap Lambert dikutip Bolasport.com dari East Anglian Daily Times.
"Saya berbalik dan melihat bendera, flare, dan hal-hal lain. Pembakaran itu tidak baik, kami punya banyak pemain muday nag sedang berlatih dan itu bisa jadi pengalaman (traumatik) pertama bagi mereka."
"Tapi, seperti yang sudah saya bilang sebelumnya, saya tidak menganggap mereka fan Ipswich. Saya menilai mereka salah, itulah yang sebenarnya," tandasnya.
Baca Juga: Satu-satunya Penyelamat Conor McGregor, Raja KO Masa Lalu: Tinju
Sejak awal Februari lalu, Paul Lambert sudah berada dalam tekanan besar setelah menuai rentetan hasil buruk di kasta ketiga Liga Inggris.
East Anglan Daily Times bahkan menyebut Paul Lambert sudah tak pantas menangani Ipswich Town.
Media lokal Inggris itu bahkan sempat menulis berita berjudul "Statistik tidak berbohong, jadi kenapa Lambert masih (melatih) di sini" pada 2 Februari 2021.
Kini, Ipswich Town menempati peringkat ke-12 dengan 41 poin dalam klasemen League One, terpaut enam tingkat dari Sunderland yang bisa lolos ke play-off Liga Championship (kasta kedua Liga Inggris).