Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Akhmad Hadian Lukita menargetkan mencapai kesepatan dengan sponsor Piala Menpora 2021 dalam waktu satu pekan.
Hal ini bertujuan agar segala persiapan turnamen dapat segera dilakukan.
Sebab, kick-off Piala Menpora tinggal sebulan ke depan.
"Targetnya dalam satu minggu karena setelah itu kami harus memproduksi macam-macam," kata Akhmad Hadian dikutip dari Antara, Senin (22/2/2021).
Baca Juga: Arema FC Gelar Latihan Perdana Tanpa Pelatih Kepala
Lebih lanjut, ia mengatakan hingga saat ini PT LIB belum mendapatkan sponsor resmi turnamen pramusim tersebut.
Kendati demikian, Akmad menuturkan, pihaknya sudah membuka pembicaraan dengan beberapa calon mitra.
"Belum ada yang deal karena izin juga baru diberikan Polri pada Kamis (pekan lalu) kan. Semua butuh waktu," katanya.
Ia menambahkan, kepastian soal sponsor belum bisa tercapai dengan waktu singkat karena harus melewati berbagai pertimbangan.
Pasalnya, dana sponsor nantinya mempengaruhi besaran hadiah dan fee pertandingan di Piala Menpora.
"Setiap rinciannya harus dihitung dan yang kami dapat dari sponsor, kan, dapat berpengaruh ke berbagai macam biaya. Jadi pasti disesuaikan dengan itu."
Baca Juga: Anda Harus Tahu 5 Kabar Serba-serbi Terbaru Piala Menpora 2021
"Itu juga kenapa kami belum menyebut angka hadiah dalam pertemuan dengan klub beberapa waktu lalu," kata Akhmad.
Sementara itu, Piala Menpora dijadwalkan bergulir 20 Maret-25 April 2021.
Peserta turnamen hanya boleh diikuti oleh 18 tim Liga 1.
Baca Juga: Mimpinya Sudah Terkabul, Ada Tekad dari Striker Arema FC di Timnas Indonesia
Sebelumnya Sriwijaya FC dan PSMS Medan masuk ke dalam klub peserta.
Hanya saja, keduanya kemudian dicoret tanpa alasan yang jelas.
Terkati venue turnamen, PT LIB sudah menyiapkan empat daerah, yakni Solo, Bandung, Sleman dan Malang.
Baca Juga: Kabar Baik bagi Syahrian Abimanyu, Ada Eks Pemain Mitra Kukar Siap Bantu di Newcastle Jets
Namun, klub-klub yang bermarkas di empat daerah tersebut tidak bisa bertanding di kandangnya.
Keputusan itu diambil agar suporter tuan rumah tidak ke stadion saat tim kebanggaannya bertanding.