Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kekejaman Pep Guardiola yang 'membunuh' anak asuhnya sampai sulit main bola lagi terungkap akhir-akhir ini.
Nama Pep Guardiola mungkin sudah tak perlu disangsikan lagi dari dunia kepelatihan sepak bola dunia.
Kemampuannya dalam meracik sebuah tim bisa dibilang menjadi yang terbaik untuk saat ini.
Guardiola telah meraih banyak kesuksesan dengan seluruh tim yang pernah dia tukangi sepanjang karier kepelatihannya.
Bersama Barcelona, Guardiola bahkan meraih sextuple untuk kali pertama dalam sejarah sepak bola pada 2009.
Baca Juga: Van Gaal Ungkapkan Kegagalan Man United Gaet Bek Andalan Pep Guardiola
Pelatih asal Spanyol itu juga membuat Barcelona merajai sepak bola Spanyol dan Eropa.
Kariernya pun kemudian berlanjut ke Bayern Muenchen pada musim 2013-2014 hingga 2015-2016.
Tak perlu waktu lama, Guardiola langsung mempersembahkan gelar Bundesliga sebanyak tiga kali secara beruntun.
Namun, kesuksesan Guardiola di Bayern Muenchen tak sesukses selama di Barcelona.
Begitu juga dengan di Manchester City, Guardiola mampu membawa timnya menjadi langganan penghuni papan atas.
Baca Juga: Guardiola Ungkapkan Sosok yang Berpengaruh Kebangkitan Manchester City
Namun, Guardiola belum mampu membawa Manchester City berbicara banyak di kancah Eropa.
Kendati demikian, Guardiola tetap dinilai sebagai pelatih terbaik pada era sepak bola modern.
Meskipun dikenal sebagai pelatih hebat, Guardiola rupanya juga merupakan sosok yang cukup kejam dan tegas.
Dilansir BolaSport.com dari Goal International, pelatih 50 tahun itu rupanya pernah berlaku kejam pada anak asuhnya.
Bahkan, Guardiola dituding pernah 'membunuh' anak asuhnya sampai tak bisa main bola lagi.
Baca Juga: Tampil Perkasa, Guardiola Ungkapkan Masa Depan Pemain Manchester City
Anak asuh Guardiola yang dimaksud adalah bek sayap RB Leipzig saat ini, Angelino.
Angelino merupakan lulusan tim muda Manchester City sejak 2013.
Namun, Angelino justru banyak melakoni peminjaman di berbagai klub, mulai dari RCD Mallorca, Girona, NAC Breda, hingga PSV Eindhoven.
Angelino pun kembali ke Manchester City pada awal musim 2019-2020 usai melakoni peminjaman ke PSV Eindhoven.
Alih-alih mendapatkan menit bermain, Angelino malah tersisih dari skuad dan hanya bermain 12 kali pada paruh musim pertama.
Baca Juga: Pisah Sejak 2019, Hubungan Mikel Arteta dan Pep Guardiola Masih Mesra
Bahkan, bek asal Spanyol itu mengaku kalau dirinya merasa telah 'dibunuh' oleh Guardiola.
"Pep telah membunuh saya dan kepercayaan diri saya," kata Angelino kepada wartawan.
"Setelah saya pindah dari Eindhoven kembali ke City, dia sudah menilai saya pada dua pertandingan pramusim dan kemudian tidak memberi saya kesempatan nyata lagi," ujar Angelino menambahkan.
Angelino pun akhirnya dipinjamkan ke RB Leipzig dan bermain apik di sana.
Bek 24 tahun itu mengaku sangat senang bisa pindah ke RB Leipzig karena mendapat banyak kesempatan bermain.
Baca Juga: Karena Mikel Arteta, Pep Guardiola Beri Prediksi Bagus tentang Arsenal
Selain itu, Angelino juga memuji Julian Nagelsmann yang menurutnya lebih bisa menghargai potensi pemain.
"Jadi, saya senang pindah ke Leipzig dan sekarang saya menjadi bagian integral dari klub," ujar Angelino.
"Salah satunya (Nagelsmann) memberi saya kepercayaan diri dan membiarkan saya bermain. Yang lainnya (Guardiola), tidak."
"Di Leipzig, saya merasakan kepercayaan sejak hari pertama. Klub dan pelatih memberi saya dorongan luar biasa. Saya sekarang senang bisa bermain secara konsisten di Leipzig," tutur Angelino lagi.
Angelino akan menjalani masa peminjaman hingga akhir musim 2020-2021 di RB Leipzig.
Baca Juga: Manchester City Hadapi Jadwal Padat, Ini Permintaan Guardiola
Setelah itu, dia akan bergabung secara permanen dengan biaya sebesar 18 juta euro atau sekitar Rp 307,30 miliar.