Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Presiden Barcelona Ditangkap, Ini Komentar Dua Kandidat Penerusnya

By Lariza Oky Adisty - Selasa, 2 Maret 2021 | 00:15 WIB
enangkapan mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, mengundang komentar tiga kandidat penerus jabatan tersebut di klub. (TWITTER.COM/BARCAUNIVERSAL)

BOLASPORT.COM - Penangkapan mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, mengundang komentar tiga kandidat penerus jabatan tersebut di klub. 

Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, mantan presiden Barcelona, Josep Maria Bartomeu, dibekuk polisi menyusul penggeledahan kantor klub.

Kantor Barcelona digerebek kesatuan polisi Catalonia, Mossos d’Esquadra, pada Senin (1/3/2021).

Penggeledahan tersebut berkaitan dengan skandal di manajemen Blaugrana.

Menurut laporan Mirror yang dikutip BolaSport.com, penggerudukan itu juga diiringi oleh penangkapan Josep Maria Bartomeu.

Dia diamankan bersama dua orang kepercayaannya, Oscar Grau (CEO Barcelona) dan Roman Gomez Ponti (kepala bagian legal).

Mereka bertiga ditahan atas tuduhan korupsi, pencucian uang, dan kampanye ilegal.

Saat Bartomeu masih berkuasa, Barcelona diduga mengontrak sejumlah perusahaan untuk melaksanakan kampanye hitam media sosial.

Baca Juga: Mantan Presiden Barcelona dan 'Musuh' Lionel Messi Ditahan Polisi

Tujuannya adalah untuk menjelek-jelekkan orang atau institusi yang tidak sepaham dengan Bartomeu.

Penangkapan Bartomeu terjadi jelang pemilihan presiden baru klub. 

Tiga orang menjadi kandidat suksesor Bartomeu. Mereka adalah Joan Laporta, Toni Freixa, dan Victor Font

Baca Juga: Belum Bisa Bernapas Lega, Kantor Barcelona Digeruduk Polisi Perkara Kampanye Presiden Klub

Dua dari tiga kandidat tersebut pun angkat bicara soal diciduknya Bartomeu. 

Laporta memilih bersikap netral. 

“Berita ini adalah hal pertama yang saya dengar. Pertama-tama, kita harus menjunjung asas praduga tidak bersalah. Ini bukan kabar bagus untuk klub,” kata Laporta, dikutip BolaSport.com dari AS. 

“Betul, manajemen Bartomeu tidak bagus. Namun, dia masih menjabat presiden klub. Berita ini mengejutkan dan tidak menyenangkan," tutur Laporta lagi.

Font memilih sikap berbeda. 

Baca Juga: RESMI - Barcelona Pulangkan Eric Garcia dari Man City, Pep Guardiola Patah Hati

“Kita semua harus mengakhiri korupsi. Tindakan korupsi membunuh meritokrasi (asas memilih seseorang mengisi jabatan berdasarkan kemampuan, red),” ujarnya. 

“Untuk bisa bergerak maju tanpa halangan atau rasa takut, penangkapan ini adalah langkah untuk menghapus era yang penuh korupsi,” ucap Font melanjutkan. 

Bartomeu sendiri sudah mengundurkan diri dari jabatannya sejak Oktober 2020 setelah enam tahun berkuasa.

Pria berumur 58 tahun itu mendapat banyak tekanan sehingga membuatnya terpaksa lengser, tak terkecuali dari pemain.

Salah satu sosok yang berseberangan dengan Bartomeu adalah megabintang Barca, Lionel Messi.

Bahkan Messi blak-blakan menyebut Barcelona era Bartomeu merupakan sebuah bencana.

Pemilihan presiden Barcelona sendiri akan berlangsung pada 7 Maret 2021. 

Penggeledahan klub dan penangkapan Bartomeu seperti melengkapi sorotan negatif untuk manajemen Barcelona

Sebelumnya, mereka sudah menjadi pembicaraan perihal utang klub yang mencapai  1,173 miliar euro atau sebesar Rp20,13 triliun.

Padahal, pada akhir musim 2019-2020 atau pertengahan 2020, utang Barcelona masih menyentuh angka 488,4 juta euro atau sekitar Rp8,38 triliun.

Selain itu, Barcelona juga menghadapi ekspos tentang nilai kontrak Lionel Messi. 

Messi disebut menerima gaji dengan nominal yang fantastis dari Barcelona.

El Mundo mengklaim dalam kontrak tersebut Messi mendapatkan gaji sebesar 555 juta euro atau setara dengan Rp 9,4 triliun untuk kontrak berdurasi empat tahun yang ditandatangi pada 2017.

Tak hanya itu, Messi juga disebut mendapatkan bonus sebesar 138 juta euro (Rp 2,35 triliun) untuk pendapatan tahunan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P