Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Josep Maria Bartomeu memiliki daftar dosa yang membuat Barcelona hancur lebur hanya dalam waktu lima tahun.
Barcelona kembali diguncang kabar tak sedap seiring penangkapan mantan presiden mereka, Josep Maria Bartomeu.
Bartomeu ditangkap Kesatuan Polisi Catalunya pada Senin (1/3/2021) waktu setempat.
Bartomeu dituduh telah terlibat dalam skandal Barcagate dan pencucian uang klub.
Selain Bartomeu, ada nama-nama lain yang ikut terseret, yakni Oscar Grau (CEO Barcelona) dan Roman Gomez Ponti (kepala bagian legal).
Baca Juga: Gantikan Ronald Koeman, Mikel Arteta Bakal Jadi Pelatih Baru Barcelona
Namun, dosa-dosa Bartomeu di Barcelona rupanya tak hanya berhenti di situ saja.
Ada dosa-dosa lain yang mengakibatkan Barcelona menjadi hancur lebur dalam waktu lima tahun.
Berikut daftar dosa Bartomeu yang membuat kehebatan Barcelona runtuh dalam lima tahun, dikutip BolaSport.com dari Marca:
1. Putus Kerja Sama dengan Qatar Airways
Dosa pertama Bartomeu bahkan dilakukan hanya selang beberapa waktu setelah menjadi presiden baru Barcelona.
Usai Barcelona meraih treble winner pada 2015 silam, Bartomeu langsung berulah dengan memutus kerja sama sponsor.
Sponsor utama Barcelona kala itu adalah raksasa industri penerbangan asal Qatar, Qatar Airways.
Baca Juga: Barcelona Habiskan Rp 16 Miliar untuk Rusak Reputasi Lionel Messi?
Usai memutus kerja sama tersebut, Bartomeu berencana untuk kembali menjalin kerja sama dengan Qatar Airways.
Alih-alih mendapat kerja sama yang lebih menguntunngkan, Qatar Airways menolak untuk menjalin kerja sama lagi.
2. Boros soal Transfer dan Gaji Pemain
Pada masa pemerintahan Bartomeu, Barcelona jor-joran dalam urusan transfer pemain.
Bahkan, Blaugrana rela menggelontorkan ratusan juta euro untuk mengontrak pemain-pemain yang nyatanya tidak sukses di Camp Nou.
Saat itu, ada nama-nama, seperti Arda Turan, Aleix Vidal, Lucas Digne, Paco Alcacer, Andre Gomes, dan Samuel Umtiti.
Dari nama-nama tersebut, hanya Umtiti yang saat ini masih berseragam Barcelona.
Baca Juga: Bartomeu Dipolisikan, Presiden Barcelona yang Temukan Lionel Messi Beri Pembelaan
Selain itu, Bartomeu juga tidak tanggung-tanggung dalam memberikan gaji kepada para pemain.
Bahkan, pemain seperti, Jordi Alba, Gerard Pique, dan Luis Suarez mendapat kontrak dalam jumlah fantastis.
Hal tersebut membuat Barcelona mempunyai tagihan gaji tertinggi di Eropa.
Alhasil, Barcelona kini kesulitan membayar gaji para pemainnya saat pandemi COVID-19 menerpa.
3. Menjual Neymar Junior
Keputusan Bartomeu untuk menjual Neymar Junior ke Paris Saint-Germain mungkin menjadi kebijakan paling kontroversial.
Saat itu, Neymar memecahkan rekor transfer pemain termahal dunia dengan harga mencapai 222 juta euro atau setara dengan Rp3,82 triliun.
Padahal, penyerang asal Brasil kala itu menjadi tandem yang luar biasa bagi Lionel Messi dan Luis Suarez di lini depan Barcelona.
Baca Juga: Eks Presiden Barcelona Ditangkap, Ini Komentar Dua Kandidat Penerusnya
Ditambah lagi, Barcelona justru berinvestasi dengan membeli dua pemain mahal, yakni Philippe Coutinho dan Ousmane Dembele.
Keduanya sampai saat ini belum bisa mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Neymar.
Bahkan, performa Coutinho turun drastis dibandingkan dengan saat masih berseragam Liverpool.
Sementara itu, Dembele baru kembali tampil reguler pada musim ini. Itu pun tak sehebat kala masih berseragam Borussia Dortmund.
4. Barcagate
Skandal Barcagate menjerat Bartomeu dalam penangkapannya awal pekan ini.
Bartomeu diduga telah menyewa sebuah perusahaan public relation, I3 Ventures, untuk menjadi buzzer pribadinya.
Perusahaan tersebut disewa untuk menaikkan citra Bartomeu dan menjatuhkan lawan politik serta para pemain yang menentang kebijakannya.
Baca Juga: Mantan Presiden Barcelona dan 'Musuh' Lionel Messi Ditahan Polisi
Kabarnya, Bartomeu membayar perusahaan tersebut menggunakan uang Barcelona.
Selain itu, skandal Barcagate tersebut diduga juga menyeret Bartomeu dalam kasus pencucian uang.
5. Berkonflik dengan Lionel Messi
Sebelum mengundurkan diri pada Oktober lalu, Bartomeu sempat berkonflik dengan Lionel Messi.
Pada akhir musim 2019-2020, Messi sempat mengajukan diri untuk pergi dari Barcelona.
Akan tetapi, Bartomeu menolaknya dan mengancam untuk membawa kasus tersebut ke ranah hukum.
Dengan alasan cinta, Messi pun memutuskan untuk tidak melawan klub yang dia sayangi itu di pengadilan.
Baca Juga: Belum Bisa Bernapas Lega, Kantor Barcelona Digeruduk Polisi Perkara Kampanye Presiden Klub
La Pulga memutuskan untuk bertahan di Barcelona setidaknya hingga akhir musim 2020-2021.
Dalam sebuah kesempatan wawancara, Messi sempat menyampaikan kalau Bartomeu telah berulang kali membohongi dirinya.
Akhirnya, Bartomeu mengundurkan diri dari jabatan presiden Barcelona pada Oktober lalu usai diterpa berbagai masalah.