Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Si Nyonya Tua masih tertahan di posisi ketiga dengan koleksi 46 poin dari 23 laga.
Persaingan ketat justru diperlihatkan dua tim sekota, yakni AC Milan dan Inter Milan.
Inter Milan masih memimpin dengan koleksi 56 poin dari 24 laga, sementara AC Milan berada di posisi kedua dengan koleksi 52 poin dari 24 laga.
Kondisi tersebut jelas menimbulkan tanda tanya besar soal reputasi Liga Inggris yang disebut sebagai kompetisi paling ketat di Eropa.
Nyatanya, ketatnya persaingan di Liga Inggris hanya terjadi pada peringkat dua ke bawah saja.
Itu pun juga terjadi pada lima liga top Eropa lainnya.
Terlebih lagi, dua liga yang selama ini disebut sebagai liga petani, yakni Bundesliga dan Liga Prancis, justru menampilkan persaingan yang lebih ketat dalam hal gelar juara dibandingkan Premier League.
Lantas, pantaskah Premier League saat ini pantas disebut sebagai liga petani?