Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kegagalan Juventus lolos ke perempat final Liga Champions menyisakan kepahitan dan amarah mendalam buat petinggi klub, Pavel Nedved.
Juventus rontok di babak 16 besar Liga Champions kendati menang 3-2 atas FC Porto di Allianz Stadium Turin, Selasa (9/3/2021).
Cristiano Ronaldo cs dipaksa melanjutkan laga sampai babak tambahan waktu setelah duel berakhir 2-1 untuk keunggulan Juve di periode normal.
Skor itu pula yang menghiasi leg pertama dengan hasil kemenangan kubu Porto.
Memasuki extra time, Porto malah menambah satu gol via tendangan bebas brilian Sergio Oliveira.
Sementara itu, Juventus hanya menambah satu gol pula dari lesakan Adrien Rabiot.
Jadilah skor 3-2 buat kemenangan Bianconeri menjadi yang terpampang di papan hasil akhir.
Baca Juga: Jadwal Liga Champions Hari Ini - Lionel Messi Susul Cristiano Ronaldo Masuk Sumur?
Kondisi itu membuat Porto melaju ke perempat final dengan keunggulan gol tandang.
Kenyataan ini tak bisa diterima dengan baik oleh kubu Bianconeri, misalnya Wakil Presiden Pavel Nedved.
Selepas peluit akhir pertandingan, eks winger kilat Lazio dan Juventus itu meluapkan amarahnya.
Secara beringas, dia menendang papan iklan di tepi lapangan sampai bergoyang sedikit.
Aksi luapan emosi Nedved tertangkap kamera.
Nedved's reaction after the elimination... #JuvePorto #UCLpic.twitter.com/CVlvUDYuEx
— Juve Canal (@juvecanal2) March 10, 2021
Sementara itu, di jagat medsos, nama sang petinggi klub ramai disebut sebagai salah satu kambing hitam kegagalan Juventus di Liga Champions musim ini.
Nedved, bersama Direktur Olahraga Fabio Paratici dan Presiden Andrea Agnelli, dinilai paling bertanggung jawab atas pembentukan tim Juve yang tak kapabel bersaing di jalur kampiun Liga Champions.
Hal itu termasuk kebijakan mereka di bursa transfer dan menunjuk pelatih baru dalam diri Andrea Pirlo.
Karena itu, tak heran jika bukan Pirlo yang mencuat sebagai biang kerok utama.
Telunjuk diarahkan kepada Nedved dkk di jajaran manajemen.
"Pirlo adalah pelatih muda yang memiliki kesalahan, tetapi dia tak bisa dijadikan kambing hitam," ujar jurnalis kondang Italia, Sandro Sabatini, dikutip BolaSport.com dari Tuttomercatoweb.
"Begitu banyak pemain Juventus di skuad ini yang datang di masa pelatih sebelumnya. Kenapa klub membiarkan Massimiliano Allegri pergi?" imbuhnya.
Hal senada diungkap media La Stampa dalam sebuah artikelnya.
"Mereka yang membangun tim-lah yang memiliki tanggung jawab serius (atas kegagalan ini)," tulisnya.
Nedved dkk memang disorot sebelah kubu pendukung Juventus karena dinilai terlibat ketidaksepahaman dengan Allegri.
Baca Juga: Juventus Sudah Tersisih di Liga Champions, Andrea Pirlo Masih Yakin Takkan Dipecat
Akibatnya, sang pelatih pergi dua tahun lalu dan posisinya diisi Maurizio Sarri.
Setelah kepergiannya, Bianconeri masih bisa memenangi scudetto.
Namun, klub kini dua musim berturut-turut selalu gagal di babak 16 besar Liga Champions.
Lebih ironis karena dua musuh yang menyingkirkan mereka musim 2019-2020 dan 2020-2021, Lyon dan Porto, bukanlah kategori raksasa elite Eropa.
Sosok Nedved sendiri memang lumayan lekat dengan kontroversi.
Pada Desember lalu, dia bersama Paratici dihukum skors karena diduga melakukan penghinaan kepada wasit dalam duel derbi kontra Torino.
Khusus buat Nedved, legenda timnas Rep. Ceska ini juga diganjar denda 10 ribu euro.