Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Petr Yan, Marcos 'Parrumpinha' da Matta, memberi klarifikasi terhadap spekulasi soal serangan ilegal pada UFC 259.
Petr Yan mengalami nasib apes saat menghadapi Aljamain Sterling pada UFC 259 di Las Vegas, AS, Minggu (7/3/2021) pagi WIB.
Sedang berada di atas angin, Petr Yan membuat dirinya kalah setelah melakukan serangan ilegal yang dilarang dalam aturan UFC.
Petr Yan menghajar kepala Aljamain Sterling dengan lututnya. Padahal, saat itu Sterling sedang dalam posisi jatuh alias downed opponent.
Baca Juga: Dukungan Kakak Setelah Aprilia Manganang Dinyatakan Seorang Laki-laki
Petarung dinyatakan berada dalam posisi terjatuh jika anggota badan selain telapak kaki dan salah satu tangan menyentuh kanvas.
Dalam situasi demikian, petarung yang menjadi lawan dilarang melakukan tendangan ke arah kepala terhadap petarung yang dimaksud.
Adapun, salah satu lutut Sterling menyentuh lantai arena ketika Petr Yan melancarkan serangan dengan lututnya.
Yan pun didiskualifikasi dan harus rela kehilangan gelarnya.
Setelah pertarungan selesai, muncul spekulasi bahwa Yan memang mendapat instruksi untuk menendang Steriling.
Spekulasi ini muncul dari kalimat Khabib Nurmagomedov yang turut hadir dalam acara UFC 259.
Kepada komentator UFC Nurmagomedov mengaku mendengar salah satu pendamping Yan meminta sang petarung untuk menendang dalam bahasa Rusia.
Marcos 'Parrumpinha' da Matta selaku pelatih Yan memberi klarifikasi.
Baca Juga: Israel Adesanya Terancam Disanksi Bertarung 6 Bulan, 2 Teman Khabib Baik-baik Saja
Menurut penuturan Da Matta, pihak corner semuanya memberi instruksi kepada Yan untuk memukul bukan menendang.
"Video itu menunjukkan bahwa saya berkata, 'Pukul saja, pukul saja'," kata Da Matta dikutip BolaSport.com dari MMA Fighting.
"Saya tidak mengerti bahasa Rusia jadi saya tidak tahu apa yang dikatakan cornerman lainnya."
"Namun, mereka mengatakan kepada saya bahwa mereka hanya berkata 'pukul dia' dalam bahasa Rusia dan bukannya menendang dengan lutut," imbuhnya.
Baca Juga: Conor McGregor Dijamin Punya Mentalitas MMA Saat Duel Trilogi Lawan Dustin Poirier
Video of Petr Yan’s corner during the sequence that resulted in his disqualification at #UFC259 pic.twitter.com/2BtRqtGmBP
— ESPN MMA (@espnmma) March 7, 2021
Da Matta juga angkat bicara mengenai tindakan Sterling yang dituding melebih-lebihkan efek serangan Yan.
Sterling sempat lama terkapar sambil mengerang kesakitan. Lantaran dia tak dapat melanjutkan laga, pertandingan pun dihentikan dengan hasil diskualifikasi bagi Yan.
Sterling makin mendapat tekanan karena memasang semringah saat berfoto dengan sabuk juara kelas bantam meski sebelumnya mengaku tak puas dengan kemenangannya.
Da Matta sendiri tidak mau ambil pusing dengan aksi Sterling tersebut.
Baca Juga: Mulai Nyetel, Danilo Petrucci Pasang Target Tinggi pada Seri Pembuka MotoGP 2021
"Itu pertanyaan yang hanya bisa dia jawab dan hanya dia yang tahu kejadian sebenarnya," ujar Da Matta melanjutkan.
"Dia bisa memberi tahu semua orang, termasuk ibu dan istrinya, bahwa dia memang tidak bisa bangun lagi."
"Namun, hanya dia yang benar-benar tahu apakah dia bisa bangkit atau tidak."
"Dia sedang tertinggal dalam pertarungan, dia hanya memenangkan ronde kedua, dan dia tahu Yan makin dominan," ucap dia lagi.
Da Matta yakin apabila pertandingan dilanjutkan, maka Yan akan menjadi pemenangnya.
"Saya yakin Petr akan membuatnya KO atau TKO pada ronde terakhir, setidaknya unggul 10-8. Pertandingan menjadi miliknya," tutur Da Matta.
Baca Juga: Si Berandalan UFC Lenyapkan Lawan dalam 14 Detik, Mike Tyson Merinding