Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Liverpool, Jamie Carragher, menyebut klub-klub Liga Inggris akan menggelar pesta sampanye jika Juergen Klopp cabut dari The Reds.
Juergen Klopp tengah menghadapi ujian besar bersama Liverpool di musim 2020-2021.
Berstatus sebagai kampiun Liga Inggris musim sebelumnya, Liverpool justru tampil di bawah standar.
Dalam 7 pertandingan terakhir di Premier League, The Reds cuma sekali menang dan sisanya tumbang.
Hal itu menyebabkan Liverpool tercecer di urutan ke-8 klasemen Liga Inggris dengan raihan 43 poin dari 28 laga.
Baca Juga: Pemain Ini Masih Sakit Hati dan Belum Maafkan Pelatih Liverpool karena 1 Hal
Kini Liverpool nyaris tak memiliki peluang untuk mempertahankan gelar juara.
Jangankan juara, finis di posisi empat besar saja terlihat sulit bagi Liverpool.
Liverpool terpaut 7 poin dari Chelsea yang berada di peringkat empat atau batas zona Liga Champions.
Buruknya penampilan Liverpool membuat posisi Klopp terancam.
Meski masih memiliki kontrak hingga 2024, Klopp santer dikabarkan bakal ditendang dari kursi pelatih Liverpool.
Namun, Jamie Carragher memiliki pandangan lain terhadap pelatih asal Jerman itu.
Baca Juga: Agen Sudah Ngobrol soal Reuni, Cristiano Ronaldo Siap Hengkang dari Juventus ke Real Madrid
Menurutnya, Liverpool harus memberikan kesempatan lebih banyak kepada Klopp untuk memperbaiki tim.
Dia berujar bahwa perubahan di kursi pelatih hanya akan membuat klub Liga Inggris lainnya senang.
"Siapa yang paling diuntungkan ketika Klopp meninggalkan Liverpool?," kata Carragher seperti dikutip BolaSport.com dari Telegraph.
"Sampanye akan mengalir di ruang rapat Manchester City, Chelsea, Manchester United, Tottenham Hotspur, dan Everton, mengantisipasi kembalinya periode pra-Klopp dalam sejarah Anfield ketika klub menghabiskan satu dari lima tahun di Liga Champions."
Baca Juga: Meski Menang Lawan Olympiacos, Arteta Masih Sesalkan Permainan Arsenal
"Di Liverpool, respons pendukung modern akan sebanding dengan kepergian Kenny Dalglish pada 1991 atau Bill Shankly pada 1974."
"Pukulan keras itu semakin meningkat setelah kekalahan kandang keenam berturut-turut."
"Saya mendukung kritik terhadap Liverpool dalam beberapa pekan terakhir," tambah pria berusia 43 tahun ini.