Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Joan Laporta bisa batal menjadi Presiden Barcelona karena satu hal dan membuat Lionel Messi siap untuk angkat koper.
Kabar kurang mengenakkan kembali datang dari klub klub raksasa Liga Spanyol, Barcelona.
Presiden Barcelona yang baru saja terpilih, Joan Laporta, dikabarkan tengah diterpa masalah.
Laporta baru saja memenangi pemilihan Presiden Barcelona pada 7 Maret 2021.
Laporta berhasil menang telak atas dua pesaing utamanya, yakni Victor Font dan Toni Freixa.
Baca Juga: Menggila Lawan Huesca, Messi Paling Penting dalam Sejarah Barcelona
Laporta bukan orang baru di kursi nomor satu Barcelona.
Pria yang berprofesi sebagai pengacara tersebut merupakan mantan Presiden Barcelona pada medio 2003 hingga 2010.
Laporta kembali mencalonkan diri sebagai presiden dengan maksud untuk membawa Barcelona berjaya lagi di Spanyol dan Eropa.
Niat baik Laporta pun disambut hangat oleh para pendukung Barcelona.
Namun, misi Laporta untuk mengembalikan kejayaan Barcelona bisa saja gagal terlaksana karena satu hal.
Baca Juga: Punya Lionel Messi, Barcelona seperti Berlaga dengan 12 Pemain
Menurut laporan media Spanyol, El Periodico, yang dilansir BolaSport.com, Laporta masih harus melunasi uang investasi awal sebagai Presiden Barcelona.
Sesuai dengan aturan yang ada di Barcelona, presiden yang baru saja terpilih harus menyetorkan investasi setidaknya 15 persen dari total anggaran klub.
Artinya, Laporta harus menyetorkan uang ke dompet Barcelona sebesar 124,6 juta euro atau sekitar Rp 2,14 triliun.
Akan tetapi, Laporta masih belum mampu melunasi semuanya.
Sampai saat ini, Laporta masih belum membayar 70 juta euro (sekitar Rp 1,2 triliun).
Baca Juga: Ukir 767 Penampilan untuk Barcelona, Lionel Messi Sejajar Xavi Hernandez
Padahal, batas waktu pembayaran investasi awal sebagai presiden anyar Barcelona pada 17 Maret 2021.
Praktis, Laporta hanya punya waktu sehari untuk melunasi kekurangan investasi awalnya sebagai presiden baru.
Sebenarnya, Laporta sudah mendapatkan bantuan dana dari sebuah perusahaan energi terbarukan asal Spanyol, Audax Renovables.
Namun, Founder Audax Renovables, Jose Elias Navarro, menyampaikan kalau pihaknya tidak bisa menutup seluruh tagihan investasi itu.
‼️ Notícia @EsportsRAC1
Audax Renovables torna a entrar en escena.
L'empresa pot facilitar la signatura dels avals perquè Joan Laporta sigui president.
Si es tanca l'acord, un dels homes forts d'Audax, Eduard Romeu, formaria part de la junta directiva. #frac1 pic.twitter.com/yiK4v0tGvL
— El Barça juga a RAC1 (@FCBRAC1) March 16, 2021
Navarro menyebut kalau perusahaannya hanya bisa membantu dalam hal manajerial dan pengalaman.
Baca Juga: Sempat Malu Bersama, Messi-Ronaldo Raih Harga Diri Lagi
Dilansir BolaSport.com dari Football Espana, Laporta sendiri kabarnya punya rencana B untuk menutup kekurangan itu.
Laporta bisa saja mengambil pinjaman dari perusahaan investasi asal Amerika Serikat, HPS Partners.
Laporta akan dikenakan bunga sebesar lima persen per tahunnya untuk pinjaman tersebut.
Akan tetapi, tentu rencana tersebut akan menambah beban keuangan Barcelona yang saat ini sudah berada di ujung tanduk.
Masalah yang tengah dihadapi Laporta ini tentunya tidak hanya menjadi bahaya bagi keuangan Barcelona, tetapi juga bagi performa tim pada musim 2021-2022.
Pasalnya, batalnya Laporta menjadi presiden Barcelona bisa saja membuat sang megabintang, Lionel Messi, hengkang.
Laporta sampai saat ini digadang-gadang menjadi satu-satunya presiden yang bisa membuat Messi bertahan.
Apalagi, Laporta masih belum jadi melakukan negosiasi dengan agen yang juga sekaligus ayah dari La Pulga, Jorge Messi, untuk membicarakan soal kontrak baru.
Kalau sampai Laporta gagal melunasi tagihan investasi awal pada Rabu (17/3/2021) waktu setempat, pemilihan umum presiden akan kembali digelar Barcelona.
Baca Juga: Rajin Bikin 20 Gol Lebih dalam 13 Musim Beruntun, Lionel Messi Ukir Sejarah di Liga Spanyol