Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Esponsorama Racing, Luca Marini, membeberkan hasil pengamatannya dengan gaya berkendara para pembalap Ducati di MotoGP.
Luca Marini masih terus beradaptasi dengan motor Ducati Desmosedici GP yang akan dipakainya untuk mengarungi MotoGP 2021.
Sebagai pembalap berstatus rookie, Luca Marini masih melihat-lihat data telemetri milik para seniornya di Ducati.
Marini juga suka bertanya tentang motor Ducati dari rekan sesama VR46 Academy, Francesco Bagnaia.
Baca Juga: Jadwal Semifinal All England Open 2021 - Jepang dan Denmark Pastikan 1 Tiket Final
Tes pramusim MotoGP 2021 pada awal Maret lalu menjadi kesempatan bagi adik Valentino Rossi itu untuk menjajal motor serta mempraktikkan saran dari koleganya.
Marini sendiri menyelesaikan tes Pramusim MotoGP 2021 dengan menempati peringkat ke-21 dalam hasil kombinasi catatan waktu lap terbaik.
Marini pun bertekad untuk memperbaiki cara berkendaranya demi memaksimalkan potensi motor Desmosedici.
Runner-up Moto2 musim lalu telah melihat bahwa ada kesamaan gaya berkendara antara pembalap Ducati di MotoGP.
"Saya pikir semua pembalap [Ducati] mengendarai motor dengan cara yang sama," kata Marini dikutip BolaSport.com dari AutoSport.
"Anda dapat melihat bahwa motor ini membutuhkan manuver khusus."
"Pembalap harus melakukan sesuatu untuk membuat motornya berhenti dan berbelok dengan lebih baik."
"Namun, setiap pembalap punya caranya sendiri untuk melakukan itu."
"Jadi menarik bagi saya untuk melihat ketiga orang teratas, yang lebih kenyang pengalaman di Ducati," jelasnya lagi.
Baca Juga: All England Open 2021 - Pengakuan Kento Momota Usai Ditumbangkan Penerus Lee Chong Wei
Marini datang ke Ducati bersama dua jebolan Moto2 lainnya yaitu Enea Bastianini (Esponsorama Racing) dan Jorge Martin (Pramac Racing).
Meski bersaing untuk titel pembalap debutan terbaik pada MotoGP 2021, fokus Marini tidak tertuju kepada performa Bastianini dan Martin.
Marini lebih menyorot data telemetri dari Francesco Bagnaia (Ducati), Johann Zarco (Pramac Racing), dan secara khusus, Jack Miller (Ducati).
Baca Juga: Identitas Baru Aprilia Santini Manganang: Aprilio Perkasa Manganang dengan Panggilan Lanang
"Saya juga melihat data Martin dan Enea. Namun, agar lebih cepat, lebih penting untuk melihat data Miller, Zarco, dan Bagnaia," tutur Marini.
"Jack terliha sangat aneh dalam mengendarai motornya. Setelan miliknya juga. Jadi memang tidak mudah untuk ditiru."
"Akan tetapi, Anda bisa melihat bagaimana potensi motor tersebut karena memang memiliki potensi yang sangat besar."
"Dia bisa membuat motor berbelok ditikungan seperti Yamaha, dia memiliki kecepatan yang bagus," sambungnya.
Baca Juga: Identitas Baru Aprilia Santini Manganang: Aprilio Perkasa Manganang dengan Panggilan Lanang
Terinspirasi melihat Miller bisa melaju pesat di tikungan, Marini kini berusaha mencari tahu celah-celah untuk mengatasi kelemahan Ducati tersebut.
"Jadi, saya ingin meningkatkan kecepatan tikungan dan membuat motor berbelok seperti yang dia lakukan karena ini sangat penting untuk waktu lap," tutur Marini.
"Saya pikir setiap pembalap Ducati mengerem lebih dalam dan lebih keras untuk waktu lap."
"Akan tetapi, Jack sangat mengesankan dengan bagaimana dia bisa membelokkan motor di tengah tikungan," tuturnya meneruskan.
Marini juga membandingkan gaya berkendaranya dengan Bagnaia dan Zarco.
"Bagnaia mungkin terlihat mirip dengan saya, jadi lebih mudah untuk membandingkan datanya," beber Marini.
"Sementara Zarco mengendarai dengan cara yang sangat unik. Jadi tidak mudah untuk membandingkannya," imbuhnya.
Baca Juga: Khabib Nurmagomedov Pensiun, Begini Respons Musuh Bebuyutan