Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persija Jakarta mengecam keras perilaku rasisme yang ditujukan kepada striker PSM Makassar, Patrich Wanggai.
Kembalinya sepak bola Tanah Air melalui Piala Menpora 2021 yang baru bergulir dua hari sudah tercoreng akibat ulah sejumlah oknum suporter.
Patrich Wanggai menjadi korban tindakan tak terpuji oknum suporter seusai membantu timnya menang 2-0 atas Persija Jakarta di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/3/2021).
Dia turut menyumbang satu gol untuk PSM pada akhir babak pertama setelah menerima umpan dari Yakob Sayuri.
Baca Juga: Arema FC Minta Maaf ada Oknum Aremania Datangi Stadion Manahan
Setelah laga berakhir, Wanggai mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari suporter tak bertanggung jawab di media sosial miliknya.
Ujaran dan hinaan rasialis bertubi-tubi dilancarakan oknum suporter kepada pemain berusia 32 tahun itu.
Menyikapi aksi tak senonoh tersebut, Persija Jakarta pun langsung pasang badan.
Tim berjuluk Macan Kemoyoran ini menentang segala bentuk tindakan rasisme yang terjadi di lingkungan sepak bola.
Persija turut mengampanyekan dan menggemakan tagar #kickoutracism.
"Persija Against Racism #kickoutracism," tulis akun instagram resmi klub, Selasa (23/3/2021).
"Apapun alasannya, segala bentuk rasisme dan diskriminasi tidak punya tempat dalam sepak bola."
Pemain Persija, Marck Klok juga berdiri tegak melawan tindakan rasisme yang didapat Patrich Wanggai.
Mengesampingkan kekalahan yang diterima timnya, pemain naturalisasi ini mengutuk tegas kejadian tersebut.
"Apa yang dialami oleh Patrich Wanggai sangatlah tidak terpuji. Saya melawan rasisme," tulis Marc Klok seperti dikutip Bolasport.com dari akun Twitter pribadinya, Selasa (23/3/2021).
Baca Juga: Rasisme Tak Bisa Dibenarkan, Marc Klok Kecam Hinaan Rasialis pada Patrich Wanggai
"Tidak masalah kamu pemain PSM atau Persija. Siapapun itu, rasisme tak boleh ada di sepakbola."
"Itu harus diubah sekarang juga!" tegas Klok.
Sementara itu, Patrich Wanggai sendiri menyatakan sikapnya usai menerima berbagai ujaran kebencian.
Ia mengaku tetap bangga dengan warna kulitnya yang mengambarkan identitas warga Papua.
"Hitam kulit, keriting rambut saya Papua, biar langit terbela saya tetap Papua," tulis Wanggai di Instastory pribadinya.