Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan kiper Liverpool, Brad Friedel, mengatakan bahwa masa-masa di Anfield adalah yang terburuk di sepanjang kariernya.
Brad Friedel pindah ke Liverpool pada musim panas 1997 dari klub Amerika Serikat, Colombus Crew, dengan biaya transfer yang dilaporkan mencapai 1,5 juta euro (sekitar Rp 25 miliar).
Sejak awal kedatangannya ke Anfield, Brad Friedel harus bersaing dengan kiper utama The Reds kala itu, David James.
Friedel kalah saing dengan David James dan itu memaksanya harus puas menjadi kiper pelapis.
Kini setelah lebih dari dua dekade sejak awal kedatangannya di Liverpool, Friedel pun mengungkapkan apa yang dia rasakan kala itu.
Baca Juga: Kiper yang Cetak Gol di Liga Inggris pada 2004 Jadi Pelatih Klub Amerika Serikat
Menurut Friedel, masa-masa di Liverpool khususnya tiga bulan pertamanya adalah waktu terburuk yang pernah dia rasakan selama kariernya.
"Tiga bulan pertama saya (di Liverpool) mungkin adalah yang terburuk yang pernah saya mainkan sepanjang hidup saya," tutur Friedel seperti dikutip BolaSport.com dari FourFourTwo.
"Saya sangat tidak menentu. Padahal saya saat itu sudah cukup bisa beradaptasi," tambahnya.
Setelah melewati tiga bulan terburuk dalam hidupnya, Friedel akhirnya mendapat kesempatan untuk tampil membela Liverpool.
Baca Juga: Piala Menpora 2021 - Pelatih Persita Tangerang Buta Kekuatan Persiraja
Friedel menjalani debutnya bersama Liverpool dalam laga melawan Aston Villa pada pekan ke-28 Liga Inggris musim 1997-1998.
Namun, debut tersebut tidak meninggalkan kesan yang apik untuk Friedel.
Dalam laga tersebut Friedel kebobolan dua kali dan membuat Liverpool kalah 1-2 dari Aston Villa.
Meski laga perdananya tidak berjalan dengan baik, Friedel tetap dipercaya untuk terus mengawal gawang Liverpool.
Baca Juga: Persija Minta Kick Out Rasis, The Jakmania Ingin Kick Out Sudirman
Akan tetapi, kepercayaan Liverpool itu tidak juga dia bayar dengan penampilan apik.
Pada musim debut di Liverpool, Friedel tampil dalam 11 pertandingan dan hanya dua di antaranya yang berujung tanpa kebobolan, yakni kala Liverpool menang 5-0 atas West Ham United pada pekan ke-37 dan saat The Reds membantai Arsenal 4-0 pada pekan ke-32.
Hal itu pun membuat Friedel kembali menjadi kiper pelapis di Liverpool.
Setelah melakoni sebagian besar awal perjalanannya dengan Liverpool hanya sebagai pelapis, hidup Friedel semakin sulit setelah The Reds mendatangkan kiper baru, Sander Westerveld, pada musim panas 1999.
Baca Juga: Paul Munster Tak Jamin Posisi Gelandang Kesayangan Shin Tae-yong di Skuad Bhayangkara Solo FC
Kehadiran Sander Westerveld ke skuad Liverpool pun membuat Friedel semakin terlupakan hingga akhirnya dia dilepas secara cuma-cuma pada November 2000.
Meski demikian, Friedel tidak menyesali dengan pernah menjadi bagian dari Liverpool.
Karena menurutnya, bagaimanapun kisahnya di sana, bermain untuk klub seperti Liverpool adalah sebuah kehormatan baginya.
Baca Juga: Posting Berseragam Timnas, Egy Maulana Vikri: Rencana Tuhan Selalu Terbaik
"Mereka mendatangkan Sander Westerveld dan sangat sulit untuk masuk ke dalam tim," ucap Friedel.
"Sayang sekali hal-hal tidak pernah berjalan seperti yang saya inginkan, tetapi itu adalah suatu kehormatan bermain untuk Liverpool," kata Friedel menambahkan.