Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kehilangan podium jelang finis tidak selamanya buruk. Buktinya, Joan Mir (Suzuki Ecstar) masih bisa tersenyum meski mengalaminya pada MotoGP Qatar 2021.
Persaingan yang dramatis mewarnai jalannya balapan seri pembuka MotoGP Qatar 2021 di Sirkuit Losai, Qatar, Minggu (28/3/2021).
Tiga pembalap mendekati tikungan terakhir dan pada lap terakhir dalam posisi yang hampir berdekatan.
Joan Mir yang berada di depan membuat perjudian dengan mengambil racing line yang lebih lebar. Akan tetapi, perjudiannya gagal.
Baca Juga: Jadwal MotoGP Doha 2021 - Belum Ada Marc Marquez, Yamaha Bisa Menang Lagi
Ruang kosong yang ditinggalkan Mir memberi kesempatan Johann Zarco (Pramac Racing) dan Francesco Bagnaia (Ducati) untuk menyelinap.
Kecepatan tinggi motor Ducati di lintasan lurus membuat Mir cuma bisa pasrah ketika disusul Zarco dan Bagnaia ketika garis finis sudah di depan mata.
Mir pun kehilangan podium. Disalip dua pembalap pada detik-detik terakhir membuatnya mengakhiri perlombaan pada posisi keempat.
Meski begitu, Mir tidak terlalu kecewa. Disalip dua pembalap menjelang garis finis memang tidak cukup mendeskripsikan kiprah Mir pada MotoGP Qatar.
Baca Juga: Maverick Vinales Sebut Efek Penting Yamaha Punya Pembalap Penguji
"Balapannya sangat positif," kata Mir, yang musim ini berstatus juara bertahan, dilansir BolaSport.com dari GPOne.
"Saya akhirnya menemukan sentuhan musim lalu dengan motornya, saya memerlukan waktu, mungkin sedikit terlalu lama, tetapi saya berhasil mengatasinya."
"Saya mencoba menjaga ban sebaik mungkin dan tampil semaksimal mungkin pada pengujung lomba. Menyedihkan tidak bisa naik podium tetapi pekan depan ada kesempatan lain."
Mir memang tidak memulai seri MotoGP Qatar dengan baik.
Baca Juga: Hasil Buruk Valentino Rossi pada MotoGP 2021 Bikin Pengamat MotoGP Tersadar dari Mimpi
Berada di luar posisi 10 besar dalam catatan waktu gabungan latihan bebas 1-3, pembalap asal Mallorca itu harus merangkak dari babak kualifikasi pertama.
Mir pun hampir tersingkir pada kualifikasi pertama dan tampil kurang mengingit hingga berakhir di posisi ke-10 pada kualifikasi kedua.
Hasil kurang impresif pada latihan bebas dan kualifikasi membuat Mir kurang diperhitungkan untuk berada di depan saat lomba.
Mir tidak menampik bahwa frustrasi karena hasil minor tersebut. Kalau diperbolehkan pun dia mengaku bakal mengobrak-abrik garasi tim Suzuki.
Baca Juga: Gagal Podium, Joan Mir Sudah Tahu Bakal Ditikung 2 Motor Ducati
"Inilah saya, saya bisa sangat tenang ketika semuanya berjalan baik tetapi juga bisa sangat marah ketika ada sesuatu yang salah," tuturnya.
Beruntung, amarah Mir berubah menjadi senyuman. Perbaikan yang dilakukan menjelang balapan membuatnya tersenyum dengan lebar.
Ketika balapan tersisa enam lap, Mir dan rekan setimnya, Alex Rins, sudah terlibat dalam persaingan untuk perebutan posisi tiga besar.
Sementara Rins tertahan, Mir terus memperbaiki posisinya hingga menyalip Zarco untuk posisi kedua pada lap terakhir.
Baca Juga: Pesta Kemenangan Yamaha pada MotoGP Qatar Ternodai Sindiran Pembalap Mereka Sendiri
Comeback setelah mendapat hasil kualifikasi buruk sebenarnya bukan pertama kali bagi Mir. Malahan, ini sudah menjadi ciri khas bagi Mir dan Suzuki.
Cara demikian memang tidak selamanya menjanjikan hasil kemenangan.
Meski begitu, konsistensi dalam merebut hasil podium sudah terbukti berhasil membawa Mir menjadi juara MotoGP pada musim lalu dengan hanya satu kemenangan.
Jika pembalap dan tim lain masih berkutat dengan inkonsistensi, bukan tidak mungkin pembalap berusia 23 tahun itu bakal menjadi kampiun di kelas para raja untuk kedua kalinya.
Hanya konsistensi 12 kemenangan dan 6 podium kedua ala Marc Marquez pada musim 2019 yang bisa menghentikan Mir.
Baca Juga: Manajer Tepis Rumor Andrea Dovizioso Gabung Tim Aprilia pada MotoGP 2021