Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Borneo FC, Mario Gomez menyebutkan bahwa rivalitas Persib Bandung dan Persija Jakarta selevel dengan Boca Junior dan River Plate.
Tentu saja pelatih asal Argentina tersebut bukan tanpa sebab menyamakan rivalitas duo Indonesia dengan duo Argentina.
Pasalnya kala keduanya bertemu di kompetisi resmi, permasalahan selalu saja terjadi baik di dalam maupun luar lapangan.
Dilansir dari media Argentina, Infobae.com, Mario Gomez cukup terkejut kala pertama kali mengetahui rivalitas antara Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Baca Juga: Lupakan Piala Menpora, Ini Rencana Baru Arema FC di Tahun 2021
Pasalnya kala itu Mario Gomez baru pertama kali ke Liga Indonesia dan menangani Persib Bandung.
Bahkan tak pelak selalu mendatangkan kekerasan yang terjadi di setiap pertemuannya.
Hal itu pula yang membuat Mario Gomez merasa ngeri dengan rivalitas Persib Bandung dan Persija Jakarata.
Saking berbahayanya, setiap tim harus menggunakan mobil baja kepolisian agar tetap terjaga selama memasuki stadion.
Baca Juga: Makna Selebrasi Ezra Walian Usai Cetak Gol Debut untuk Persib
"Saya sangat terkejut dengan kekerasan yang terjadi di laga klasik antara Persib Bandung dan Persija Jakarta, tim yang sama-sama menjadi Ibu Kota," kata Mario Gomez.
"Rivalitas mereka cukup mengerikan sama seperti Boca Junior dan River Plate. Saya pernah memasuki stadion dengan mobil baja polisi karena para penonton melempari kami dengan apapun karena rivalitas ini," jelasnya.
Ia pun mengingat momen saat terkena lemparan dari fans akibat rivalitas yang terjadi di sepak bola Indonesia.
Baca Juga: Gol Anak Asuh Shin Tae-yong ke Gawang Arema FC Bikin Takjub Pelatih PSIS
Bukan saat melawan Persija Jakarta, melainkan Arena FC.
Mantan asisten pelatih Inter Milan tersebut tak sungkan menyebutkan bahwa tingkat kekerasan dalam sepak bola di Indonesia cukup buruk.
"Bahkan saya pernah terkena batu. Ada banyak petugas polisi di lapangan. Tingkat kekerasan yang dialami di sepak bola sangat buruk, baik di stadion dan di tempat lain," ujarnya.
Baca Juga: Tembus 8 Besar Piala Menpora 2021, PSIS Semarang Masih Banyak Bahan Evaluasi
Meski begitu ia juga menjelaskan bahwa saat ini federasi sepak bola Indonesia tengah berbenah menghilangkan kekerasan di sepak bola.
Dengan begitu maka para suporter dan pecinta sepak bola akan benar-benar merasakan euforia yang sesungguhnya tanpa adanya kekerasan.
"Federasi lokal sedang mengusahakannya agar menjadi sebuah pesta pora yang sesungguhnya dan mengakhiri semua permasalahan," ujarnya.
Baca Juga: Komentar Gelandang Timnas U-22 Indonesia usai Arema FC Tersingkir