Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, mengatakan bahwa pertarungannya dengan Brad Binder (KTM) pada balapan GP Qatar adalah simbol dari masalah MotoGP dengan pembalap yang tidak peduli dengan saingan mereka.
Valentino Rossi mengalami balapan pertama yang membuat frustrasi untuk tim barunya pada 28 Maret di Sirkuit Losail setelah tergelincir dari posisi keempat di grid ke posisi ke-12 karena ia berjuang keras dengan cengkeraman ban belakang.
Kurangnya kecepatan secara keseluruhan adalah alasan utama di balik penurunan performa Valentino Rossi.
Hal pasti yang tidak membantu adalah Rossi harus bereaksi terhadap Binder yang melebar ke tikungan 1 dalam pertarungan untuk posisi ke-12. Kondisi ini memaksa juara MotoGP tujuh kali itu melebar.
Pada balapan pekan lalu, pembalap berjulukan The Doctor ini juga memiliki momen dekat dengan Binder saat memperebutkan posisi ke-12, sedangkan Binder akhirnya finis di posisi ke-14.
Baca Juga: Gagal Juarai MotoGP Qatar 2021, Manajer Ducati Komentari Dovizioso ke Aprilia
"Bagi saya, itu tidak terlalu bergantung pada posisi, tetapi sangat bergantung pada pembalap yang berbeda. Ada banyak pembalap yang lebih bersih dan lebih menghargai lawan," kata Rossi dilansir BolaSport.com dari Crash.
"Ada beberapa pembalap lain, seperti Binder, yang berkendara lebih keras dan tidak peduli dengan saingan mereka. Jadi, jika Anda mencoba menutup jalur, dia melepaskan rem. Jika Anda tidak bergerak, dia memukul Anda keluar dari lintasan. Tetapi, sekarang seperti ini."
"Rasa hormat adalah kata yang terlalu besar, tetapi sulit untuk memahami batasannya karena biasanya di masa lalu terkadang Anda menyentuh pembalap lain. Namun, Anda berusaha untuk tidak melakukannya," ujar Rossi.
"Sekarang beberapa pembalap hanya memikirkan balapan mereka sendiri, bukan tentang yang lain."
Rossi menggunakan kata hormat ketika merefleksikan komentar yang dia buat tentang rivalnya di 125cc yang lebih tua setelah mengambil podium debut grand prix kelas 125cc di Austria pada 1996.
"Mereka mungkin akan naik podium seribu kali lebih banyak dari saya", kata Rossi saat itu, dalam video yang diputar ulang awal pekan ini oleh Dorna.
Baca Juga: Tidak Ada Valentino Rossi Buat Yamaha Terbebani dan Belajar dari Kesalahan
"Ketika saya masih muda, bagi saya pendekatannya sedikit berbeda dibandingkan sekarang. Para pembalap muda lebih menghormati pembalap tua dibandingkan sekarang!". Tetapi, saya pikir ini adalah cara umum dunia, bukan hanya MotoGP."
"25 tahun lalu ketika Anda masih sangat muda, Anda perlu menunjukkan banyak rasa hormat. Sekarang tidak persis seperti ini."
Rossi mengungkapkan bahwa saat itu dia menjalani balapan dengan pembalap yang memiliki banyak pengalaman seperti Kazuto Sakata, Ueda atau de Radigues.
"Ketika saya melihat mereka, mereka seperti pahlawan saya. Jadi, bagi saya itu benar. Tetapi, pada akhirnya saya sangat senang dengan jumlah podium dalam karier saya karena menurut saya ini pencapaian yang luar biasa!"
Pembalap berusia 42 tahun ini telah meraih rekor 199 podium. Kini dia tengah mengincar podium ke-200 dalam kariernya pada seri balap MotoGP Doha, 2-4 April di sirkuit yang sama dengan GP Qatar.
Baca Juga: Ganda Campuran Malaysia Berjuang 'Singkirkan' Hafiz/Gloria demi Lolos Olimpiade Tokyo