Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengungkapkan alasan timnya memilih bermain hati-hati melawan Persita Tangerang di Piala Menpora 2021, Jumat (2/4/2021).
Bali United tetap lolos ke perempat final Piala Menpora 2021 usai menahan imbang Persita dengan skor 1-1 di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta.
Berkat tambahan satu poin, Laskar Serdadu Tridatu bertengger di posisi kedua klasemen akhir Grup D Piala Menpora 2021 dan berhak mendapatkan tiket lolos.
Adapun pemuncak klasemen Grup D adalah Persib Bandung dengan membukukan 7 poin dari 3 laga.
Sesuai regulasi Piala Menpora 2021, yang berhak melaju ke babak delapan besar adalah dua tim teratas dari masing-masing grup.
Baca Juga: Robert Alberts: Seharusnya Persib Bandung Bisa Cetak Tiga Gol!
Bali United sebenarnya berpeluang mencuri poin penuh dari Persita.
Di pengujung laga, Stefano Lilipaly dkk. berkali-kali mendapatkan kesempatan menambah isi pundi-pundi gol.
Namun, mereka justru menurunkan tempo permainan dan mengulur waktu yang tersisa.
Pelatih Stefano Cugurra menjelaskan Bali United memang sengaja menerapkan strategi tersebut.
Menurutnya, tambahan satu poin sudah cukup bagi Bali United untuk mengamankan tiket ke babak delapan besar.
"Hari ini kami hanya butuh satu poin untuk bisa lolos ke fase selanjutnya," ucap Teco.
Juru taktik asal Brasll itu enggan mengulangi kesalahan yang sama ketika pertama kali menukangi Bali United di ajang turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden 2019.
Saat itu Bali United berada di Grup B bersama Mitra Kukar, Bhayangkara FC, dan Semen Padang.
Mereka mengawali dua laga dengan hasil apik setelah menang 3-0 atas Mitra Kukar dan 2-1 atas Semen Padang.
Baca Juga: Alasan Jebolan Bundesliga Bermain Kurang Greget Bersama Persela
Sayangnya, Bali United harus menelan kekelahan besar 1-4 dari Bhayangkara FC di pertandingan terakhir fase grup.
Alhasil, Teco dan pasukannya harus bercokol di posisi runner-up Grup B dengan torehan enam poin dari tiga laga dan selisih gol +1
Menurut regulasi, hanya tiga tim runner-up terbaik yang berhak ke delapan besar bersama lima juara di masing-masing grup.
Nasib apes diterima Teco karena timnya kalah produktivitas gol dari Arema FC yang sama-sama mengoleksi enam poin.
Akibatnya, Bali United harus terdepak dari tiga tim runner-up terbaik dan dipaksa mengemasi koper lebih dini.
Andai Bali United tidak mengalami kebobolan banyak ketika melawan Bhayangkara FC, bisa jadi mereka yang menggantikan posisi Arema FC.
"Kompetisi pertama saya di Bali United adalah Piala Presiden. Waktu itu kami sudah menang dalam dua pertandingan di fase grup dan kami cuma butuh satu poin buat lolos," tuturnya.
"Akan tetapi kami bermain menyerang terus pada laga terakhir. Akhirnya kami kalah dan tidak lolos dari babak penyisihan grup."
"Kejadian itu jadi pelajaran. Kami tidak mau menyerang hari ini. Kami sudah cukup mendapatkan satu poin saja untuk lolos," tutupnya.