Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Menurunnya performa pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada dua balapan beruntun di Sirkuit Losail, Qatar menjadi perbincangan banyak orang.
Valentino Rossi yang memulai perjalanan baru dalam tim satelit mulai MotoGP 2021, finis di posisi ke-12 pada GP Qatar, lalu urutan ke-16 pada GP Doha.
Meski mengalami masa sulit, mantan kepala tim Ducati dan Honda, Livio Suppo yakin Valentino Rossi masih bisa menebusnya.
Rossi dianggap tengah dalam krisis pada tahap kariernya. Namun, Suppo memberikan jawaban yang melawan arus.
Baca Juga: Gagal Raih Podium, Murid Valentino Rossi Akui Kesalahan Sendiri
Sebagai mantan kepala tim Ducati pertama dan Honda, Suppo adalah salah satu lawan paling agresif dari Doctor di kelas premier, bersaing dengan Casey Stoner dan Marc Marquez.
Suppo mengungkapkan penyesalannya menyaksikan kesulitan juara dunia sembilan kali itu dan sikap skeptisnya tentang peluangnya memperebutkan gelar juara dunia MotoGP lagi.
Tetapi, dia juga mengatakan bahwa mungkin ini belum waktu bagi Rossi menggantung helm atau pensiun.
"Dia memiliki hak untuk melanjutkan (karier balap) selama dia mau. Jangan menjual dia sebagai orang yang bisa memenangkan gelar kesepuluh," kata Suppo dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
Baca Juga: 150 Persen Bergantung kepada Marc Marquez, Honda Bagaikan Neraka
"Dia telah memberikan begitu banyak untuk olahraga ini. Saya turut prihatin melihat dia tertinggal jauh," ujar Suppo.
Menurut Suppo, Rossi masih memiliki apa yang diperlukan untuk keluar dari situasi sulit tersebut, selama ia dan timnya berhenti terus-menerus memodifikasi motornya dan mempelajari data-data M1 lainnya.
"Jika mereka berhenti bekerja ke arah ini dan hanya melihat pabrikan lain yakni Yamaha yang sekarang baik-baik saja, Valentino masih bisa keluar dari kesulitan. Saya berharap dia begitu," ucap Suppo.
Rossi dan pembalap MotoGP lainnya akan kembali ke lintasan untuk menjalani seri balap MotoGP Portugal di Sirkuit Algarve, Portimao, 16-18 April mendatang.
Baca Juga: Franco Morbidelli: Saya Mampu Bersaing, tetapi Masih Berjuang