Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Valentino Rossi mengaku kecewa dengan kritik yang diberikan mantan legenda MotoGP, Marco Lucchinelli.
Pencapaian buruk pada dua seri balap pertama MotoGP 2021 membuat Valentino Rossi mendapat banyak cercaan.
Seperti yang sudah diketahui, hanya posisi keempat pada kualifikasi MotoGP Qatar yang mungkin bisa dibanggakan Valentino Rossi.
Sisanya, bisa dibilang bencana.
Baca Juga: Marc Marquez Kembali pada MotoGP Portugal 2021, Rival: Siapa Takut
Valentino Rossi melorot hingga finis di posisi ke-12 pada balapan MotoGP Qatar. Pada seri berikutnya, pencapaian The Doctor makin buruk.
Valentino Rossi terjerembap ke posisi 21, dua dari belakang, pada kualifikasi MotoGP Doha. Pada balapan dia harus puas finis di posisi ke-16.
Keberhasilan dua pembalap tim pabrikan Yamaha, Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, mencetak kemenangan tidak membantu Valentino Rossi.
Hasil buruk itu membuat Valentino Rossi pun diminta mempertimbangkan kembali keputusan untuk pensiun.
Baca Juga: Gagal di Qatar, Joan Mir Ingin Bangkit pada MotoGP Portugal 2021
Faktor usia menjadi sorotan.
Valentino Rossi sudah berusia 42 tahun pada 16 Februari lalu. MotoGP 2021 pun menjadi musim ke-26 bagi Valentino Rossi berkiprah pada lomba grand prix.
Salah satunya adalah Marco Lucchinelli, juara dunia GP500 pada 1981 sekaligus mantan rekan setim ayah Valentino Rossi sendiri.
Marco Lucchinelli mengeluarkan pernyataan cukup keras dengan menyebut bahwa Valentino Rossi cuma merebut kesempatan pembalap muda untuk tampil di MotoGP.
Baca Juga: Sudah Ada Pembicaraan antara Valentino Rossi dan Pabrikan soal Tim VR46 di MotoGP
"Sudah lebih dari tiga tahun dia tidak memenangi sebuah balapan dan juara dunia terakhirnya diraih pada 2009," ucap Marco Lucchinelli kepada La Presse.
"Dia selalu membalap untuk menang, tapi sekarang dia membalap hanya untuk finis."
"Saya tidak bermaksud menyerangnya tetapi dengan orang-orang yang terus membuat alasan bagi dia," imbuhnya.
Kritik keras dari Marco Lucchinelli membuat Valentino Rossi kecewa.
Baca Juga: Honda Butuh Marc Marquez untuk Ukur Potensi Asli Motor RC213V pada MotoGP 2021
"Saya sedih bahwa Marco Lucchinelli yang berbicara seperti ini," kata Valentino Rossi, dilansir dari Moto.it.
"Dia adalah teman baik Graziano (ayah Rossi), kami juga sudah berteman baik dan setiap kali bertemu dia selalu bersikap baik dengan saya."
"Saya ingin bilang mi lecca il c*** (cium dahulu pantat saya, red), tetapi itu bukan kalimat yang pantas."
"Saya tidak tahu, pada suatu titik Lucchinelli mulai berkata buruk soal saya dan saya tidak tahu kenapa," imbuhnya.
Baca Juga: Pol Espargaro Punya Hubungan Baik dengan Marc Marquez, tetapi Tidak Harus Berteman
Valentino Rossi sendiri memilih cuek. Dia sadar bahwa semua orang boleh berpendapat.
Meski begitu, pemenang sembilan gelar juara dunia itu mencibir bahwa orang-orang baru akan mendukung ketika dia meraih hasil bagus.
"Sementara jika saya gagal mereka akan bilang bahwa saya seharusnya berhenti beberapa tahun yang lalu," sambung Valentino Rossi.
"Saya cuma bisa berharap satu hal dan saya sudah bilang beberapa kali ke Albi dan Uccio bahwa saya tidak akan seperti dia ketika sudah tua."
Baca Juga: MotoGP Indonesia Diundur, Masih Ada 2 Event Balap Penting yang Bisa Dihelat di Mandalika pada 2021
Valentino Rossi sendiri cuma mendapat kontrak setahun dan akan habis pada akhir musim ini.
Tanpa opsi perpanjangan, Valentino Rossi harus membuktikan dirinya pantas berada di MotoGP musim depan.
Valentino Rossi berharap bisa tampil kompetitif pada awal musim. Keputusan soal masa depan pun akan diambil setelah beberapa lomba lagi.
"Jika pada 4-5 balapan berikutnya dia tampil kuat dan kompetitif, dia pastinya akan bertahan di MotoGP," kata sang sahabat, Alessio "Uccio" Salucci, dikutip dari GPOne.
"Jika tidak, kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan. Pertanyaannya sangat sederhana."
Baca Juga: Valentino Rossi Di-bully karena Performa Buruk, Joan Mir Beri Pembelaan