Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda Tottenham Hotspur, Glenn Hoddle, menegaskan bahwa Harry Kane harus memaksa klub untuk merelakannya pergi.
Spekulasi soal masa depan Harry Kane di Tottenham Hotspur mulai sering muncul sejak pertengahan paruh kedua Liga Inggris musim 2020-2021.
Kane dikabarkan tak akan segan-segan untuk angkat kaki dari Tottenham Hotspur Stadium lantaran klub tersebut miskin gelar.
Kali terakhir The Lilywhites mengangkat trofi mayor adalah pada 2008 ketika mereka merengkuh gelar Piala Carling (kini Carabao Cup alias Piala Liga Inggris).
Baca Juga: Kane atau Haaland, Ini Pilihan Striker Roy Keane untuk Man United
Sejak saat itu, pasukan Jose Mourinho tidak pernah lagi mengangkat trofi atau gelar bergengsi lainnya.
Selain itu, Kane juga dikabarkan ingin bermain di kompetisi Eropa, terutama Liga Champions.
Musim panas tahun lalu, Kane terpaksa menerima nasib Spurs tidak bermain di Liga Champions lantaran hanya finis di urutan keenam klasemen akhir Liga Inggris.
Namun, Kane akan menghadapi tantangan besar untuk mewujudkan kepergiannya lantaran pihak klub dinilai akan menghalanginya dengan mematok harga tinggi.
Meskipun begitu, legenda Spurs, Glenn Hoddle, menegaskan hanya Kane dapat memaksa klub untuk merelakannya pergi.
Pasalnya, hanya Kane yang akan memutuskan di mana masa depannya berada musim depan, bahkan jika chairman Spurs, Daniel Levy, menegaskan dia tidak akan dijual.
"Saya pikir dia adalah orang yang akan membuat keputusan itu dan Spurs harus mendapatkan kesepakatan terbaik yang mereka bisa," kata Hoddle, dikutip BolaSport.com dari Daily Mail.
"Tapi itu akan menjadi pukulan telak. Kehilangan pemain berkualitas seperti Kane akan menjadi kemunduran bagi klub mana pun."
Baca Juga: Harry Kane Bisa Saja Pergi, Tapi Sosok di Spurs Ini akan Menghalangi
"Saya pikir itu adalah keputusan Harry Kane pada akhirnya, untuk meletakkan kakinya dan mengatakan dia ingin pergi ke tempat lain dan memenangkan trofi," tuturnya lagi.
Hoddle, yang mempersembahkan gelar Piala UEFA (kini menjadi Liga Europa) pada musim 1983-1984 untuk Spurs, berkaca pada pengalamannya sendiri.
Pria berpaspor Inggris ini pernah berada di posisi yang tepat untuk menentukan masa depannya sendiri di Spurs.
Dia memutuskan pergi ke Monaco pada tahun 1987 meskipun klub ingin mempertahankannya.
Keputusannya untuk hengkang dikarenakan dia ingin mencicipi pengalaman bermain di kompetisi negara lain.
Sementara Kane bisa mencoba sesuatu yang serupa, Hoddle merasa itu hanya akan terjadi jika reaksi berantai transfer striker besar terjadi musim panas ini.
"Hanya ada beberapa klub yang mampu membelinya, itu masalahnya," ucap Hoddle.
"Jika Erling Haaland pergi ke Manchester City, lalu jika Kylian Mbappe pergi ke Real Madrid, mungkin ada celah di Paris Saint-Germain (PSG)."
Baca Juga: Dua Faktor yang Buat Harry Kane Siap Cabut dari Tottenham Hotspur
"Sejujurnya, saya tidak ingin dia pergi ke PSG. Saya lebih suka dia tetap tinggal, tetapi saya tidak akan menyalahkannya jika dia mencari di tempat lain."
"Dalam dunia yang ideal, saya tahu Harry mencintai Tottenham dan ingin tetap memenangkan trofi," tuturnya mengakhiri.