Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Gelandang Manchester United, Paul Pogba, kembali bersinar bersama Setan Merah setelah selama ini jadi korban salah asuh Jose Mourinho.
Paul Pogba berperan penting dalam keberhasilan Manchester United lolos ke semifinal Liga Europa usai menyingkirkan Granada pada babak delapan besar.
Pada laga leg kedua babak perempat final Liga Europa 2020-2021, Kamis (15/4/2021) waktu setempat atau Jumat dini hari WIB, Pogba diturunkan sebagai starter.
Bermain selama 45 menit sampai digantikan Donny van de Beek pada babak kedua, Pogba aktif dalam penyerangan maupun pertahanan.
Baca Juga: Assist Sakti Tanpa Lihat Paul Pogba kepada Edinson Cavani, seperti Punya Mata di Belakang Kepala
Meskipun bermain satu babak saja, gelandang asal Prancis ini menampilkan performa memukau.
Menurut statistik Squawka yang dikutip BolaSport.com, Pogba mencatatkan angka tertinggi untuk tekel dan membuat peluang di antara semua pemain Manchester United yang turun.
Adapun total tekel Pogba dalam pertandingan itu berjumlah lima, sedangkan umpan final yang dia buat berjumlah dua.
Pogba juga menjadi orang yang membuat assist untuk gol pertama Manchester United yang dicetak Edinson Cavani pada menit keenam.
Penampilan Pogba musim ini memang dinilai lebih bagus daripada musim 2019-2020 ketika hanya mampu mencetak satu gol dan empat assist dalam 22 laga di semua ajang.
Pada dua penampilan terakhirnya di Liga Inggris musim ini pun Pogba selalu menciptakan assist.
Secara total, dia telah mencetak 5 gol dan 6 assist dalam 34 penampilan di semua kompetisi bersama Man United musim ini.
Dia dinilai secara perlahan mulai tampil konsisten sejak kembali dari Juventus pada musim 2016-2017.
Gelandang 28 tahun itu diboyong kembali ke Old Trafford oleh Jose Mourinho yang menginvestasikan 89 juta euro atau sekitar Rp1,5 triliun.
Baca Juga: Ditarik Keluar saat Jeda, Paul Pogba Legawa karena Pemain Granada
Jumlah tersebut menjadikan Pogba sebagai pemain termahal yang dibeli Manchester United.
Kerja sama antara Pogba dan Mourinho pun berbuah hasil dengan tiga trofi diraih pada musim 2016-2017.
Namun, Pogba kemudian menjadi melempem dan hubungannya dengan Mourinho dikabarkan memburuk.
Pogba mengakui dirinya menjadi korban salah asuh Mourinho.
Menurut Pogba, Mourinho menerapkan pendekatan yang membuat para pemainnya tidak berkembang.
Hal tersebut berbeda dari metode yang digunakan Ole Gunnar Solskjaer.
"Apa yang saya miliki sekarang dengan Ole berbeda, dia tidak akan melawan para pemain," kata Pogba, dikutip BolaSport.com dari Goal International.
"Mungkin Ole tidak akan memilih mereka, tetapi dia tidak menempatkan mereka pada posisi di mana mereka dianggap tidak ada. Itulah perbedaan antara Mourinho dan Ole."
"Begitu saya memiliki hubungan yang hebat dengan Mourinho, semua orang melihat itu, dan keesokan harinya Anda tidak tahu apa yang terjadi."
"Itu hal aneh yang saya alami dengan Mourinho dan saya tidak bisa menjelaskannya kepada Anda karena bahkan saya tidak tahu," ucapnya lagi.
Pogba bukan satu-satunya pemain Manchester United yang jadi korban Mourinho.
Luke Shaw juga mengalami hal serupa dengan bek kiri tersebut seolah terlahir kembali di bawah asuhan Solskjaer.
Pogba percaya pendekatan Solskjaer, yang sangat kontras dari pendahulunya, lebih dihargai karena mampu menginspirasi kepercayaan para pemain.
"Mungkin (metode Solskjaer berhasil) karena dia sedikit lebih dekat dengan orang-orang," tutur Pogba.
Baca Juga: Paul Pogba Ditarik saat Istirahat, Begini Penjelasan Solskjaer
"Setiap pelatih memiliki cara mereka sendiri untuk melatih dan menangani pemain. Sebagai pemain Anda harus beradaptasi. "
"Kadang-kadang metode mereka tidak cocok untuk Anda dan terkadang memang demikian."
"Ole telah banyak membantu Luke, itu musim yang sulit bersama Luke dan Mourinho."
"Kini dia telah membuktikan bahwa dia memiliki kualitas yang selalu dimiliki dan kepercayaan dari pelatih," ucapnya mengakhiri.