Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pendukung Liverpool membakar seragam tim kesayangannya di depan kandang Leeds United, Stadion Elland Road, Senin (19/4/2021).
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, Liverpool bermain 1-1 versus Leeds United dalam pertandingan pekan ke-32 Liga Inggris di Stadion Elland Road, Senin (19/4/2021) waktu setempat atau Selasa dini hari WIB.
Pertandingan tersebut diwarnai aksi protes suporter Liverpool terhadap rencana klub Merseyside itu bergabung ke European Super League.
Para suporter menyambut bus tim Liverpool dengan yel-yel yang mengandung perkataan kasar, serta spanduk dengan kata-kata bernada protes soal keputusan Liverpool.
Ekspresi kemarahan suporter The Reds tidak berhenti di situ.
Mereka juga membakar kaos replika Liverpool edisi lama. Selain itu, sebuah pesawat melintas di udara membawa spanduk bertuliskan “Katakan Tidak pada Super League.”
Para suporter Liverpool juga menyanyikan yel-yel yang menyebut enam klub Liga Inggris yang menjadi pendukung European Super League sebagai orang-orang serakah.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Sederajat Tim Posisi 18, Liverpool Beda 21 Poin dengan Man City
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, sebanyak 12 klub elite Eropa mengumumkan kesepakatan proposal European Super League pada Minggu (18/4/2021).
Liga Inggris mewakilkan anggota kelompok The Big Six Premier League, yakni Manchester United, Liverpool, Chelsea, Arsenal, Manchester City, dan Tottenham Hotspur.
Selain enam klub Liga Inggris, tim lain yang berpartisipasi di European Super League adalah Inter Milan, AC Milan, dan Juventus selaku wakil Liga Italia.
Sementara itu, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid menjadikan diri mereka sebagai wakil dari Liga Spanyol.
Pengumuman tersebut menimbulkan reaksi keras dari banyak kalangan karena dianggap merusak piramida kompetisi sepak bola.
Baca Juga: Trent Alexander-Arnold Bangun dari Tidur, Liverpool Cemerlang di Markas Leeds
Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) juga langsung merilis pernyataan kalau mereka menolak dengan keras proposal yang sudah diajukan.
Selain itu, UEFA menyebut kalau pengadaan European Super League tidak didasarkan oleh kepentingan bersama, tetapi hanya kepentingan sebagian golongan.
Penolakan bukan cuma datang dari sisi suporter. Eks bek Liverpool, Jamie Carragher, juga mengecam keras keputusan manajemen menyetujui wacana tersebut.