Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Alekasnder Ceferin, menyatakan bahwa Barcelona miliki dosa paling kecil di antara 12 klub pendiri European Super League (ESL).
Duabelas klub elite Eropa dianggap telah membuat sebuah 'dosa' dengan mendirikan kompetisi tandingan Liga Champions, European Super League.
Dengan membuat dosa seperti itu, UEFA pun dilaporkan langsung menyiapkan langkah tegas untuk 12 klub yang terdiri dari AC Milan, Arsenal, Atletico Madrid, Barcelona, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Manchester City, Manchester United, Real Madrid, dan Tottenham Hotspur itu.
Adapun langkah tegas yang dimaksud adalah melarang semua pemain dari ke-12 klub tersebut untuk tampil di kompetisi yang dibawahi oleh UEFA seperti EURO dan kompetisi tingkat klub lainnya.
Akan tetapi, rencana UEFA tadi sepertinya tidak harus diwujudkan karena 48 jam setelah 12 klub tadi mendeklarasikan ESL, satu per satu pendirinya mengundurkan diri.
Banyaknya klub yang mundur dari ESL pun membuat Aleksander Ceferin lega.
Meski lega, Ceferin tetap mengaku kecewa dengan tindakan berdosa ke-12 klub tersebut.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Kembali Tak Becus Jadi Pagar Betis, Kesabaran Andrea Pirlo Sudah Habis
Dia memgaku kecewa berat dengan klub-klub tersebut, namun tidak dengan Barcelona.
Menurut Ceferin, dosa Barcelona tidak sebesar klub-klub lainnya.
Ceferin merasa seperti itu karena menurutnya presiden anyar Barcelona, Joan Laporta, tidak bisa berbuat banyak dalam menanggapi proyek ESL mengingat dia baru menjabat selama beberapa bulan.
Baca Juga: Gelandang Persebaya Berbagi Ilmu dengan Manfaatkan YouTube
"Mereka semua mengecewakan saya," tutur Ceferin seperti dikutip BolaSport.com dari Football Espana.
"Laporta terpilih sebagai presiden kurang dari dua bulan lalu, jadi dia tidak bisa berbuat banyak."
"Kontrak yang dia tandatangani menyerahkan keputusan akhir kepada mitra-nya sangat cerdas."
Baca Juga: 3 Alasan Sergio Aguero Jadi Calon Rekrutan Terbaik Barcelona
"Saya berbicara dengannya dua atau tiga kali dan dia berada di bawah tekanan yang cukup besar karena situasi ekonomi yang sulit di Barcelona, dan bukan salahnya klub seperti itu. Dia jelas berada di bawah tekanan yang kuat," kata Ceferin menambahkan.
Barcelona sendiri saat ini masih terlibat dalam ESL.
Namun, seperti dilansir BolaSport.com dari Sport, pihak manajemen Blaugrana telah mengadakan diskusi untuk menentukan apakah mereka bakal terus berpartisipasi dalam ESL atau tidak.