Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tottenham Hotspur dilaporkan sedang mempertimbangkan dua nama untuk menggantikan posisi Jose Mourinho.
Klub Liga Inggris, Tottenham Hotspur, memutus kerja samanya dengan Jose Mourinho pada Senin (19/4/2021).
Tak hanya Jose Mourinho, Tottenham Hotspur juga memutus kerja samanya dengan staf juru taktik asal Portugal itu seperti Joao Sacramento, Nuno Santos, dan Giovani Cerra.
"Hari ini klub mengumumkan bahwa Jose Mourinho dan staf kepelatihannya yang terdiri dari Joao Sacramento, Nuno Santos Lalin, dan Giovanni Cerra telah dibebastugaskan dari tugas mereka," demikian bunyi pernyataan dari laman resmi Tottenham Hotspur.
Baca Juga: Kisah di Balik Pemecatan Jose Mourinho, Gareth Bale Ikut Terlibat
Untuk menggantikan posisi pelatih kepala yang ditinggalkan Jose Mourinho, Tottenham Hotspur menunjuk pelatih yang juga merupakan mantan pemain klub, Ryan Mason.
Ryan Mason sendiri telah membawa Tottenham Hotspur menang di laga debutnya sebagai pelatih yakni dengan menaklukkan Southampton pada pertandingan pekan ke-29 Liga Inggris 2020-2021, Rabu (21/4/2021) waktu setempat atau Kamis dini hari WIB, dengan skor 2-1.
Baca Juga: Persipura Tunggu Info Resmi terkait Mundurnya Wakil Myanmar di Piala AFC 2021
Meski Ryan Mason berhasil memperoleh kemenangan pada laga debutnya sebagai pelatih Tottenham, namun klub sepertinya tidak akan menjadikan dia sebagai pelatih kepala seutuhnya.
Pasalnya, saat ini Tottenham Hotspur dilaporkan sedang mengincar beberapa pelatih untuk mengisi kursi yang ditinggalkan oleh Jose Mourinho.
Dari beberapa nama, terdapat dua sosok pelatih yang disebut-sebut menjadi kandidat kuat pelatih Tottenham berikutnya.
Baca Juga: Ingin Tahu Kenapa Boaz Solossa Tak Pernah Tinggalkan Persipura? Ini Jawabannya
Dilansir BolaSport.com dari Sportslens, dua kandidat kuat itu adalah juru taktik Brighton and Hove Albion, Graham Potter, serta pelatih Ajax Amsterdam, Erik Ten Hag.
Nama Graham Potter sendiri masuk ke dalam daftar incaran Tottenham karena gaya permainannya yang disebut banyak pihak cukup menghibur.
Tak hanya itu, Tottenham juga mengincar Graham Potter karena dia dinilai bisa membuat lini serang The Lilywhites yang dihuni pemain top seperti Harry Kane dan Son Heung-min menjadi lebih efektif lagi.
Baca Juga: Persija Jakarta Nodai Rekor Bagus Persib Bandung di Piala Menpora 2021
Namun, untuk mendatangkan Graham Potter, Tottenham sepertinya harus mengeluarkan biaya cukup besar.
Soalnya, saat ini Graham Potter masih terikat kontrak sampai 2025 di Brighton and Hove Albion.
Selain itu, langkah Tottenham merekrut juru taktik asal Inggris tersebut akan berat karena Brighton dipercaya tidak akan melepas pelatih yang sudah bekerja di sana sejak 2019 itu dengan mudah.
Baca Juga: Dari 12 Pendiri European Super League, Dosa Barcelona yang Paling Kecil
Sementara nama kedua, Erik Ten Hag, masuk diincar Tottenham Hotspur karena keberhasilannya bersama Ajax Amsterdam.
Diketahui, sejak menukangi Ajax pada pertengahan 2017, Erik Ten Hag sudah berhasil memenangi empat gelar, yakni Eredivisie (2018-2019), KNVB Cup (2018-2019, 2020-2021), dan Johan Cruyff Shield (2019).
Tak hanya keberhasilannya membawa Ajax memenangi beragam gelar, Tottenham juga menjadikan Erik Ten Hag sebagai salah satu kandidat karena dia bisa didatangkan dengan biaya yang tidak begitu tinggi.
Kontrak Erik Ten Hag bersama Ajax yang menyisakan satu tahun saja membuat Tottenham bisa memaksa klub Liga Belanda itu melepas sang pelatih agar tidak kehilangan dia secara cuma-cuma saat kontraknya berakhir.