Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Presiden UEFA: Liga Champions Tanpa Real Madrid dan Barcelona, No Problem!

By Beri Bagja - Sabtu, 24 April 2021 | 03:40 WIB
Presiden Barcelona, Joan Laporta (kiri), dan Presiden Real Madrid, Florentino Perez. (TWITTER.COM/RMCF__TR)

BOLASPORT.COM - Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, mewanti-wanti Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan AC Milan agar segera meninggalkan koalisi European Super League (ESL) secara tegas.

Aleksander Ceferin menilai Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan AC Milan belum secara resmi meninggalkan proyek European Super League yang dikecam UEFA.

Di antara keempat klub pendiri Liga Super Eropa yang tersisa, Real Madrid dan Barcelona menjadi pihak yang terang-terangan mempertahankan ide pembentukan kompetisi tandingan Liga Champions tersebut.

Adapun Juventus dan AC Milan sudah mengutarakan keraguan soal eksekusi ESL dalam waktu dekat ini.

Namun, Ceferin tetap menganggap dua raksasa Serie A itu ancaman karena masih berupaya mewujudkan ide menjalankan Liga Super.

Baca Juga: European Super League Tinggal Sisakan Real Madrid dan Barcelona, Koeman Kritik UEFA Mata Duitan

Baca Juga: Bom European Super League Meledak: Siapa Pesertanya, Apa Alasannya, Bagaimana Efeknya buat Sepak Bola?

Akibatnya, sang pemimpin asosiasi sepak bola tertinggi Eropa siap mengambil tindakan tegas.

Kuartet klub elite itu harus segera menentukan sikap, keluar sepenuhnya dari proyek ESL atau bersikeras mewujudkannya, yang berarti penentangan nyata terhadap UEFA.

"Real Madrid, Barcelona, Juventus, dan AC Milan belum meninggalkan proyek dan dapat menerima beberapa konsekuensi," katanya, dikutip BolaSport.com dari AS.

"Sudah jelas bahwa klub harus memutuskan apakah mereka bagian dari Liga Super ataukah mereka klub Eropa," tutur Ceferin lagi.

Dia mengancam bahwa pelaksanaan Liga Champions akan tetap bergulir seperti biasa kendati Real Madrid dan Barcelona - pemilik gabungan 18 gelar - tetap membelot.

TWITTER.COM/PRENSAFUTBOL
Presiden UEFA, Aleksander Ceferin.

"Jika tetap di Liga Super, tentu saja mereka tak akan bermain di Liga Champions."

"Kalau mereka siap dengan hal itu, mereka bisa bermain di kompetisinya sendiri," imbuhnya.

Baca Juga: Tak Ada Bedanya, Format Baru Liga Champions Sama Jahatnya dengan European Super League

Gagasan pelaksanaan European Super League ambyar dalam 72 jam setelah dideklarasikan para klub pendiri pada Minggu (18/4/2021) lalu.

Gerbong pertama anggota yang mengundurkan diri akibat tekanan masif suporter adalah 6 klub terelite Inggris: Liverpool, Manchester United, Chelsea, Manchester City, Arsenal, dan Tottenham.

Kemudian menyusul Atletico Madrid dan Inter Milan mengambil sikap penolakan.

AC Milan dan Juventus mengungkapkan keraguan akan jalannya proyek, tetapi hingga sekarang masih dianggap berusaha keras merealisasikan itu.

Sementara itu, Real Madrid dan Barcelona paling kukuh mengusahakan Liga Super Eropa tetap berjalan.

Presiden Barca, Joan Laporta, menilai ide Liga Super Eropa sangat penting buat dipertahankan.

Baca Juga: Presiden Barcelona Ngotot European Super League Harus Tetap Terlaksana

"Kami melakukan investasi yang sangat penting, gaji tinggi dan semua pertimbangan ini harus diperhitungkan," ujarnya.

"Kami terbuka untuk berdialog dengan UEFA. Harus ada kompetisi yang menarik berdasarkan prestasi olahraga."

"Kami membutuhkan lebih banyak sumber daya untuk membuat ini menjadi kompetisi yang hebat," ucap Laporta.

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P