Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

European Super League adalah Bukti Sepak Bola Bukan Sekadar Bisnis

By Adi Nugroho - Senin, 26 April 2021 | 03:00 WIB
Ilustrasi 12 klub penggagas European Super League. (TWITTER.COM/FCBVIJ)

BOLASPORT.COM - European Super League yang hampir batal terjadi disebut telah menjadi bukti bahwa sepak bola bukan sekadar bisnis.

Gagasan European Super League (ESL) sepertinya tidak akan pernah terwujud di masa mendatang.

Pasalnya, sembilan dari 12 klub pendiri kompetisi yang disebut-sebut akan menjadi pesaing Liga Champions itu telah mengundurkan diri.

Dua klub Inggris, Chelsea dan Manchester City, mengawali gelombang keluar dari ESL.

Baca Juga: Teman Valentino Rossi Takut Rekornya di MotoGP Dilewati Si Bocah Ajaib Pedro Acosta

Langkah tersebut kemudian diikuti oleh empat klub Liga Inggris yang terlibat di dalam pendirian ESL lainnya, yakni Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

Setelah enam anggota big six Liga Inggris itu menyatakan mundur dari ESL, tiga klub lainnya, yaitu AC Milan, Atletico Madrid, dan Inter Milan, juga turut mengundurkan diri.

Sementara itu, tiga klub lainnya yang termasuk ke dalam pendiri ESL, Barcelona, Juventus, dan Real Madrid, masih berusaha untuk mewujudkan kompetisi tersebut.

Baca Juga: Gebuk Hellas Verona, Inter Milan Ulangi Rekor Apik 10 Tahun Lalu

Meski Barcelona, Juventus, dan Real Madrid masih berusaha untuk menghidupkan kembali kompetisi gagasan presiden Los Blancos, Florentino Perez itu, ketua eksekutif Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge, menganggap bahwa ESL saat ini sudah benar-benar berakhir.

Banyaknya orang yang kecewa akan ESL ditambah sudah banyak juga klub pendirinya yang keluar membuat Karl-Heinz Rummenigge berani berujar seperti itu.

"Ini semua sudah pasti berakhir," kata Rummenigge soal ESL seperti dikutip BolaSport.com dari France 24.

TWITTER.COM/MIRRORFOOTBALL
Ketua dewan eksekutif Bayern Muenchen, Karl-Heinz Rummenigge.

Baca Juga: Hasil Liga Spanyol - Lionel Messi Kena Sikut di Wajah, Barcelona Kalahkan Villarreal dan Selevel dengan Real Madrid

"Ini adalah sebuah tembakan peringatan."

"Pada akhirnya, bahkan mungkin hal yang baik bahwa kita memiliki sirkus selama 48 jam yang mengecewakan seluruh dunia," tambahnya.

Selain itu, Rummenigge juga mengatakan gagalnya ESL berdiri menunjukkan bahwa sepak bola memang tidak sepenuhnya bisa dikendalikan oleh para pebisnis.

Baca Juga: Daftar Penerima Penghargaan di Piala Menpora 2021, Marc Klok Pemain Terbaik

Seperti diketahui, banyak dari klub di Eropa khususnya partisipan ESL dimiliki oleh pebisnis dari berbagai belahan dunia.

Dari situ, Rummenigge pun menarik kesimpulan bahwa sepak bola adalah sesuatu yang berbeda dan bukanlah sekadar bisnis.

"Ini telah membuat para pebisnis, yang jumlahnya banyak di sepak bola, memahami bahwa sepak bola bergerak sedikit berbeda dari sekadar bisnis," ucap Rummenigge menambahkan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P