Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Enam klub raksasa alias The Big Six Liga Inggris tak termaafkan lantaran sudah menjadi penipu dan mencoba membunuh sepak bola dengan European Super League.
Manchester United, Liverpool, Manchester City, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur yang tergabung dalam The Big Six Liga Inggris merupakan setengah dari klub pendiri European Super League (ESL).
Kelahiran ESL, yang dinilai akan menyaingi kompetisi UEFA itu, mendapatkan reaksi keras dari penggemar dan masyarakat luas karena sifat elitisnya dan keegoisan para pendirinya.
Proyek itu pun runtuh hanya 48 jam setelah peluncurannya ketika The Big Six mengumumkan pengunduran diri mereka dengan pernyataan yang mengungkapkan berbagai tingkat penyesalan.
Baca Juga: Ada Iming-iming Uang di Balik Mundurnya The Big Six Liga Inggris dari European Super League
Meskipun demikian, legenda Manchester United, Gary Neville, mengklaim bahwa tindakan enam klub raksasa itu tak termaafkan.
Pasalnya, mereka dianggap sebagai penipu yang mencoba membunuh sepak bola dengan proyek yang dibuatnya.
Neville menolak permintaan maaf The Big Six dan mengingatkan penggemar bahwa klub-klub tersebut mencoba tipu muslihat lain setelah Project Big Picture tahun lalu.
Seperti diketahui, Manchester United dan Liverpool dilaporkan menjadi dalang Project Big Picture tahun lalu yang menginginkan perubahan secara fundamental di Liga Inggris.
Salah satu poin utama proyek itu adalah pemberian uang bantuan 250 juta paun bagi tim-tim Football League (Divisi Championship, League One, dan League Two) dan pengurangan kontestan Premier League dari 20 menjadi 18 tim.
Proposal kontroversial itu kemudian ditolak oleh Premier League.
Baca Juga: Bak Cenayang, Arsene Wenger Sudah Ramalkan soal European Super League Sejak 11 Tahun Lalu
"Semua orang yang tahu dan mencintai sepak bola Inggris tahu hal ini salah," kata Neville, dikutip BolaSport.com Sky Sports.
"Saya menyebut mereka penipu. Itu adalah percobaan pembunuhan terhadap sepak bola Inggris dan 'maaf' tidak berguna."
"Itu sudah melewati 'maaf' karena sudah dua kali mereka melakukannya."
"Jika Anda menyesal pertama kali dengan Big Picture, Anda tidak akan mengulanginya kali ini."
"Gagasan bahwa Anda menghilangkan persaingan yang setara dan adil, gagasan bahwa ini adalah toko yang tertutup dan tim seperti Leicester City dapat finis di Liga Champions tetapi tidak dapat bermain di Liga Super, adalah tercela."
"Itu adalah serangan terhadap Leeds United, itu adalah serangan terhadap Everton, West Ham, Newcastle, beberapa klub terbesar dalam sejarah sepak bola Inggris."
"Bagaimana dengan Ajax? PSV? Feyenoord? Klub-klub yang luar biasa ini. Mereka baru saja ditinggalkan dengan uang, sementara orang kaya pergi dan mengambil 3 juta paun setiap minggu selama 23 tahun dan menciptakan liga mereka sendiri."
"Sejujurnya, hal yang paling menakutkan adalah bahwa orang-orang ini berkumpul lagi, mereka tidak akan pergi. Ini upaya kedua mereka dalam delapan bulan terakhir," tuturnya menambahkan.
Neville menegaskan akan dibutuhkan intervensi pemerintah untuk menggagalkan upaya The Big Six dan rekan komplotan mereka di benua itu untuk mendirikan European Super League di tahun-tahun mendatang.
"Harus ada undang-undang pemerintah. Pemerintah adalah satu-satunya pihak yang bisa menghentikan ini," ujar peraih 12 gelar juara Liga Inggris bersama Man United ini.
"(Florentino) Perez dan (Joan) Laporta, presiden Real Madrid dan Barcelona, dua klub terbesar di dunia, telah memberi tahu 'kami akan kembali untuk Anda'."
"Jadi banyak yang mundur, tetapi hal ini tetap perlu untuk dihentikan," ucapnya mengakhiri.