Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Honda diyakini tidak akan bisa berbuat banyak di MotoGP jika tanpa adanya sosok Marc Marquez.
Kembalinya Marc Marquez pada balapan seri ketiga MotoGP Portugal (18/4/2021) menimbulkan berbagai penilaian.
Balapan yang digelar di Sirkuit Algarve tersebut menjadi momen pertama Marc Marquez bisa kembali ke lintasan.
Marc Marquez sempat menepi selama sembilan bulan akibat cedera patah tulang lengan kanan yang cukup parah.
Baca Juga: Mirisnya Performa Valentino Rossi Bikin Eks Pembalap F1 Prihatin
Kehadiran pembalap berjuluk The Baby Alien di satu sisi menjadi angin segar bagi Honda.
Pasalnya, Honda selalu kesulitan untuk tampil kompetitif sepeninggalan Marc Marquez.
Saking besarnya peran Marc Marquez, pria asal Cervera, Spanyol, tersebut langsung menjadi pembalap Honda terdepan sekembalinya perlombaan.
Marc Marquez finis di urutan ketujuh pada balapan MotoGP Portugal.
Baca Juga: Alasan Rossi Masih Membalap di Usia 42 Tahun, Ingin Persulit Waktu
Duo pembalap LCR Honda, Alex Marquez dan Takaaki Nakagami, secara berurutan finis di posisi ke-8 dan 10 pada balapan yang sama.
Adapun, Pol Espargaro selaku rekan setim Marc Marquez di Repsol Honda gagal finis karena masalah dengan motor.
Perlu dicatat juga bahwa Honda mengalami paceklik kemenangan ketika Marc Marquez absen dari MotoGP selama sembilan bulan.
Baca Juga: Valentino Rossi Sukses Kembangkan Bakat Muda, Momen Italia Geser Dominasi Spanyol di MotoGP?
Catatan minor ini membuat Honda terlihat buruk karena ketergantungan mereka dengan sosok Marc Marquez.
Honda pada akhirnya mengakui membangun motor RC213V sesuai karakter Marc Marquez karena konsistensi sang pembalap dalam menyabet gelar.
Mantan pembalap GP500 (sekarang MotoGP), Loris Reggiani, menyoroti ketergantungan Honda terhadap Marc Marquez.
Loris Reggiani menilai ketergantungan Honda terhadap Marc Marquez membawa dampak buruk.
Baca Juga: Marc Marquez Dianggap Nyaris Tampil Heroik pada MotoGP Portugal 2021
"[Ketergantungan Honda dengan Marc Marquez] setidaknya sudah empat atau lima tahun," kata Loris Reggiani, dilansir BolaSport.com dari Tuttomotoriweb.
"Jika kita mengeluarkan Marc Marquez, pembalap Honda terdepan tidak akan mencapai peringkat lima besar, jika ingatan saya benar."
Pembalap Honda terakhir yang bisa bergabung dengan Marc Marquez di peringkat lima besar klasemen adalah Dani Pedrosa pada 2017.
Sejak saat itu, motor RC213V mendapat reputasi sulit dengan hanya Marc Marquez yang mampu mengeluarkan semua potensinya.
Loris Reggiani lantas membandingkan situasi yang dialami Honda dengan Ducati ketika ditinggal Casey Stoner.
"Ini bukanlah motor yang mudah, pastinya tidak untuk semua pembalap," ucap Loris Reggiani melanjutkan.
"Ini mengingatkan saya pada Stoner saat masih berada di Ducati," imbuhnya.
Baca Juga: Bagus Jika Tim Valentino Rossi Gabung Aprilia pada MotoGP 2022