Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pandit sepak bola dan eks pemain Liverpool, Jamie Carragher, membela aksi suporter Manchester United meski mantan pelatih klubnya, Graeme Souness, tidak sepakat.
Diberitakan BolaSport.com sebelumnya, duel Manchester United melawan Liverpool pada pekan ke-34 Liga Inggris 2020-2021 sedianya akan digelar pada Minggu (2/5/2021) pukul 16.30 waktu setempat atau pukul 22.30 WIB.
Namun, pertandingan harus ditunda.
Ribuan suporter Manchester United yang melakukan unjuk rasa menuntut mundurnya pemilik klub, Keluarga Glazer, masuk ke dalam Stadion Old Trafford.
Salah satu alasan para suporter adalah karena keluarga pengusaha asal Amerika Serikat itu melibatkan klub kesayangan mereka ke wacana European Super League, kompetisi tandingan Liga Champions.
Setelah masuk, para pendemo langsung turun ke lapangan dan melakukan tindakan perusakan.
Dilansir BolaSport.com dari SportBible, fans Manchester United melemparkan flare atau suar ke arah tribune tempat komentator pertandingan.
Kejadian tersebut membuahkan beragam reaksi, termasuk dari Graeme Souness.
Souness merupakan eks pemain Liverpool era 1978-1984 serta pelatih klub asal Merseyside itu pada 1991 hingga 1994.
Baca Juga: Suporter Manchester United yang Serbu Lapangan Terancam Dilarang Datang Lagi ke Stadion
Di mata Souness, motif para suporter Setan Merah untuk melakukan protes hingga masuk lapangan layak dipertanyakan.
Ia menilai kekesalan suporter Man United lebih karena klub mereka sudah kehilangan status klub elite dan bukan karena mempertanyakan kinerja Keluarga Glazer.
Omongan Souness mendapat tentangan dari sesama “alumnus” Liverpool, Jamie Carragher.
Sosok yang mengawal pertahanan The Reds pada 1996-2013 tersebut menyatakan pernyataan Souness adalah komentar khas orang yang malas berpikir.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Inggris - Chelsea Dipepet Tim Sekota, Liverpool Makin Jauh dari Zona Eropa
“Begini ya. Ini bukan semata soal European Super League. Dua klub yang suporternya berangkat ke stadion usai kisruh soal European Super League adalah Man United dan Arsenal,” kata Carragher saat berbicara di program bincang sepak bola di Sky Sports.
“Hal itu karena mereka sudah lama punya masalah dengan masing-masing pemilik klub. European Super League hanya puncak kekesalan mereka. Betul, ada suporter yang kesal, tetapi tidak mau pemilik klub mundur.”
“Kasus kedua klub ini berbeda,” ucap Carragher.
“Saya mendengar dan menonton banyak pendapat pagi ini. Mendengarkan perspektif atau opini berbeda bukan masalah buat saya karena kejadian di Old Trafford punya banyak sisi.”
Baca Juga: Man United Bisa Dihukum Pengurangan Poin Usai Gagal Gelar Laga Lawan Liverpool
“Akan tetapi, tolonglah sebelum bicara, sebaiknya ketahui fakta yang ada. Sebelum berkomentar ketahui dulu duduk persoalannya.” tutur dia lagi.
Hal itu yang membuat Carragher tidak setuju dengan anggapan Souness soal motivasi di balik demonstrasi di Old Trafford.
“Ada pendapat bahwa suporter berdemo karena Man United bukan penantang di turnamen penting. Padahal, suporter sudah membuat klub tandingan, yaitu FC United.”
“Kampanye soal FC United sudah dimulai sejak 2010. Sementara setahun sebelumnya mereka bermain di final Liga Champions. Tahun 2011 juga mereka finalis.”
“Tolonglah jangan jadi pandit sepak bola yang malas. Itu saja permintaan saya. Kalau memang mau berpendapat, ya sediakan juga fakta pendukung.”
“Betul, Manchester United mengalami penurunan, tetapi fans sudah bergerak sejak klub masih berprestasi. Tidak usah kita menuduh para suporter hanya ngambek karena tidak bersaing dengan Manchester City atau tidak ikut Liga Champions.”
“Tuduhan itu tak masuk akal,” ujar Carragher.