Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyerang Paris Saint-Germain (PSG), Neymar Junior, bisa saja gagal pulang ke Barcelona dan berduet dengan Lionel Messi karena dua hal.
Nasib penyerang Paris Saint-Germain, Neymar Junior, kembali menjadi sorotan.
Hal tersebut terjadi setelah PSG dipastikan tersingkir di babak semifinal Liga Champions 2020-2021.
PSG harus tersingkir setelah dikalahkan Manchester City dengan agregat 1-4.
Padahal, pada laga leg pertama babak semifinal Liga Champions musim ini, Neymar menyampaikan kalau dirinya akan tetap bermain di PSG pada musim depan.
Baca Juga: PSG Keok dari Man City, Bukti Neymar Bukan Cerminan Pemimpin Sejati
Akan tetapi, pernyataan itu rupanya tak disertai dengan aksi oleh penyerang asal Brasil tersebut.
Sampai saat ini, Neymar masih belum memperpanjang kontraknya bersama PSG.
Kondisi itulah yang kembali memunculkan desas desus kepulangan Neymar ke Barcelona musim depan.
Namun, upaya kepulangan Neymar ke Camp Nou sepertinya tidak akan berjalan dengan mudah.
Dilansir BolaSport.com dari Marca, setidaknya ada dua hal yang rupanya bisa membuat Neymar gagal pulang ke Barcelona dan berduet dengan Lionel Messi.
Baca Juga: Gak Kalah dari Ronaldo, Ini Deretan Mantan Pacar Neymar Jr yang Aduhai
Hal pertama yang bisa menghambat kembalinya Neymar ke Barcelona adalah aturan Financial Fair Play dari UEFA.
Pasalnya, Barcelona saat ini merupakan tim yang memiliki utang paling besar di Eropa.
Jumlah utang Blaugrana sendiri mencapai 1,173 miliar euro atau sekitar Rp20,31 triliun.
Jumlah tersebut bukan angka yang sedikit, apalagi 730 juta euro (sekitar Rp12,64 triliun) di antaranya harus lunas dalam jangka waktu dekat.
Jika Barcelona memaksakan diri untuk merekrut Neymar pada akhir musim ini, bukan tidak mungkin tim asal Catalunya itu harus mengutang lebih banyak lagi.
Baca Juga: Manchester City Vs PSG - Neymar: Kalau Harus Mati demi PSG ke Final, Saya Sudah Siap
Oleh karena itu, demi menghindari sanksi Financial Fair Play, Barcelona harus menjual beberapa pemainnya.
Nama-nama seperti Antoine Griezmann, Philippe Coutinho, dan Samuel Umtiti menjadi pilihan paling tepat untuk dijual.
Belum lagi, nama Barcelona sudah tercoreng di mata UEFA karena menjadi salah satu pendiri European Super League.
Selain aturan Financial Fair Play, Barcelona juga terjerat dengan hal kedua, yakni masalah hukum dengan Neymar.
Kabarnya, Neymar dan Barcelona tengah bergulat di persidangan untuk masalah keuangan.
Baca Juga: Neymar Junior: Saya Siap Mati demi Bawa PSG Comeback atas Manchester City
Barcelona dituding masih berutang pada Neymar senilai 44 juta euro (sekitar Rp761,77 milari) saat penandatanganan kontrak di Barcelona pada 2016.
Masalah hukum itu juga bisa menjadi masalah tersendiri bagi Barcelona karena pengacara Neymar ingin menyelesaikan kasus tersebut.