Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Skema Format Liga 1 2021 Cenderung ke Sistem Gelembung

By Wila Wildayanti - Kamis, 6 Mei 2021 | 17:40 WIB
Ilustrasi berita Liga 1 2020. (NDARU GUNTUR/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - PSSI akan menerapkan format kompetisi penuh di Liga 1 2021/2022, tetapi dengan sistem gelembung atau bubble to bubble yang terpusat di daerah tertentu.

Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Yoyok Sukawi, mengatakan bahwa terkait finalisasi kompetisi Liga 1 dan Liga 2 telah dibahas dalam rapat Exco, Senin (3/5/2021).

Finalisasi Liga 1 berkaitan denhan kepastian bergulirnya laga, format, hingga regulasi pertandingan.

Yoyok Sukawi mengatakan bahwa soal format dan sistem kompetisi penuh tapi gelembung sudah diketahui sejak awal.

Sistem itu juga menjadi salah satu skema yang disiapkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Baca Juga: Naik Kelas, Penjaga Gawang Timnas U-19 Indonesia Dipanggil Shin Tae-yong ke Senior

Dalam perbincangan dengan BolaSport.com, Yoyok mengatakan bahwa skema tersebut dibarengi dengan penerapan regulasi tanpa degradasi pada Liga 1 2021 ini.

"Yang saya tahu sudah disiapkan dua skema untuk Liga 1 2021 ini yaitu model bubble to bubble dan terus tanpa ada degradasi itu," ujar Yoyok Sukawi kepada BolaSport.com, Kamis (6/5/2021).

Menurutnya, alangkah baiknya apabila kesuksesan Piala Menpora 2021 dijadikan pedoman untuk bergulirnya Liga 1 2021 ini.

Maka dari itu akan ada sedikitnya empat lokasi gelembung yang disiapkan untuk kompetisi musim ini.

Uniknya, dalam sistem itu, semua klub tetap dipastikan bertemu.

Oleh karena itu, durasi yang disiapkan untuk Liga 1 2021 pun cukup lama sampai Maret 2022.

Selain pertimbangan sistem yang cukup rumit, PSSI dan PT LIB juga perlu mempertimbangkan situasi pandemi.

Baca Juga: Prediksi Jahat Amir Khan, Kecepatan Raja Tinju Canelo Alvarez Bikin Petinju Tak Terkalahkan Keok

"Format kompetisi tetap dengan klasemen 18 klub. Cuma Piala Menpora kan sukses banget, jadi kami inginnya pertandingan tetap dibuat seperti itu," ucap Yoyok.

"Jadi, ya seperti yang dibilang pak Direktur LIB bahwa sistemnya bubble to bubble, bukan berarti jadi turnamen, hanya saja diatur perkota-kota. Jadi contohnya seperti PSIS empat pertandingan pertama ketemu Persija, Arema, Persela, dan PSIS sendiri. Nah empat tim ini akan difokuskan atau dikumpulkan di mana."

"Jadi seperti pertama PSIS main di Solo empat pertandingan setelah itu pulang, dan pertandingan berikutnya di Bandung, begitu terus hingga 17 laga home-away itu."

Baca Juga: Ketawa-ketiwi dengan Pemain Chelsea saat Real Madrid Gagal ke Final, Eden Hazard Disebut Mata-mata

Menurut Yoyok nantinya aturan home and away tetap sama yakni 17 kali pertemuan kandang dan 17 kali tandang.

Namun, dengan penerapan sistem kompetisi penuh maka akan lebih baik apabila terpusat dan sepenuhnya dipegang oleh PT LIB.

Hal ini karena menurut Yoyok tak mudah bagi klub untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat di tengah pandemi Covid-19 ini.

pssi.org
Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi (kiri), Waketum PSSI Iwan Budianto (tengah), dan anggota Exco PSSI Yoyok Sukawi (kanan) dalam sosialisasi Youth Fun Juggling Competition di Trans Covention Centre, Bandung.

Maka akan lebih baik dipegang penuh oleh LIB yang sudah berpengalaman setelah gelaran Piala Menpora 2021 berhasil dan sukses tanpa ada hambatan.

"Karena buat pertandingan sesuai dengan protokol kesehatan itu sebagian besar klub sebenarnya tidak mampu. Terus terang sebenarnya tidak mampu, maka dari itu kami memohon yang mengurusi itu tetap LIB karena kemarin kan sudah sukses juga," kata Yoyok.

Baca Juga: Liga 2 2021 Kian Mewah, PT LIB Mulai Dapatkan Sponsor

"Misal PSIS mau lawan Bali ternyata Semarang zona merah dan tidak boleh ada pertandingan kan pasti ditunda-tunda dan akan berantakan," tuturnya.

"Jadi itu kami harapkan tidak terjadi lagi karena sudah terkonsentrasi. Jadi nanti akan diputuskan misalkan kayak kemarin di Solo, Bandung, dan mana lagi, ya nanti kami muternya ya disitu-situ saja."

Dengan sistem gelembung itu pun diharapkan bisa menjadi pertimbangan buat Polri agar bisa segera menurunkan izin bergulirnya Liga 1 dan 2.

Baca Juga: Tim Laki-laki dan Perempuan Kompak Lolos Final, Chelsea Cetak Sejarah di Liga Champions

Penerapan format dan sistem kompetisi penuh itu tak akan berbeda jauh dari Piala Menpora 2021 agar Polri bisa segera memberikan izin.

"Dengan itu kepolisian, Polri, pasti setuju karena itu lebih terkontrol dan menghindari mobilitas jarak jauh untuk klub."

Namun, semua kepastian keputusan terkait format hingga regulasi dipastikan baru akan diresmikan pada Kongres Tahunan PSSI yang rencananya digelar pada 29 Mei mendatang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom)

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P