Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

'Valentino Rossi adalah Pemain Sandiwara Selama Bertahun-tahun'

By Delia Mustikasari - Minggu, 9 Mei 2021 | 14:50 WIB
Valentino Rossi dan Giacomo Agostini. (GRID.ID)

BOLASPORT.COM - Juara dunia 15 kali dan pemenang GP 122 kali, Giacomo Agostini (78) datang ke GP Spanyol di Sirkuit Jerez seminggu yang lalu karena ia sebagian besar tinggal di Spanyol bersama istrinya dari Spanyol, Maria.

Giacomo Agostini lalu mendapat kesempatan menjalani wawancara dengan media dan berbicara tentang masalah pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, yang baru mengumpulkan empat poin dalam empat balapan MotoGP 2021.

"Saya baru saja makan malam di Italia, lalu juru masak bertanya kepada saya. 'Giacomo, mengapa Anda tidak menjelaskan kepada Valentino bahwa sudah waktunya untuk berhenti?" kata Agostini dilansir BolaSport.com dari Speedweek.

"Orang lain juga datang kepada saya dengan pertanyaan seperti itu. Tetapi, itu bukan urusan saya. Saya tidak bisa melakukan itu (bertanya soal pensiun Rossi)," ujar Agostini.

Baca Juga: Moto3 Junior World Championship 2021 - Mario Suryo Aji Akan Start dari Baris Kelima di Valencia

"Itu membuat saya sedih ketika saya melihat Valentino sudah tidak menang begitu lama. Tetapi, saya tidak dapat memberinya nasihat apa pun dalam hal ini karena ini sangat pribadi. Saya menghormatinya," ucap pria Italia itu.

"Saya tidak ingin bertingkah seperti guru atau ayah. Ayah Valentino mengatakan dia harus bertahan selama tiga atau empat tahun lagi. Tetapi saya bukan ayahnya, jadi saya tidak mau berkomentar."

Selain itu, Agostini paham dari pengalamannya sendiri yang menyakitkan betapa sulitnya menemukan waktu yang tepat untuk mengundurkan diri atau pensiun.

Agostini juga melewatkan waktu terbaik untuk mundur pada tahun-tahun setelah sukses bersama tim MV Agusta dan Yamaha.

Pada 1976, Agostini memperebutkan gelar juara dunia 500cc dengan timnya sendiri. Dia mengendarai Suzuki 500cc pribadi dengan tim miliknya, MV Agusta.

Lewat tim ini, dia memenangkan final Kejuaraan Dunia di Nürburgring. Pada 1977, Agostini masih bermain tampil Kejuaraan Dunia 750 cc dengan Yamaha TZ 750 pribadi.

Baca Juga: Pelatih Yuta Watanabe/Arisa Higashino Jaga Motivasi Usai Batal Pulang Kampung

"Saya menyesal melihat Vale dalam situasi ini karena Valentino adalah pemain sandiwara selama bertahun-tahun. Semua orang mengaguminya karena dia membuat semua fans senang," ucap Agostini.

Namun, Agostini berharap Rossi bisa keluar dari keterpurukan ini.

"Selama kita hidup, ada harapan, Namun, kenyataannya saat ini tidak terlihat baik untuk Vale," ujar Agostini.

Giacomo Agostini dahulu telah memikirkan fase terakhir karier balapnya selama beberapa minggu terakhir.

“Dulu saya banyak memikirkan waktu yang tepat. Itu adalah keputusan yang sulit untuk mengakhiri cinta besar saya. Sejak saya lahir, saya tidak banyak berurusan dengan wanita, mobil atau hal-hal lain, hanya dengan sepeda motor," tutur Agostini.

"Anda adalah cinta terbesar saya. Saya menang untuk hari-hari ketika saya memutuskan untuk berhenti. Saya tahu sebuah bab akan segera berakhir yang tidak akan pernah kembali. Sukacita menang, kepuasan di podium, kasih sayang publik."

"Semua ini (balapan) tidak dapat menggantikan aktivitas lain dalam hidup. Anda bisa menjadi presiden Fiat atau semacamnya yang juga merupakan posisi penting Tetapi, itu tidak dapat dibandingkan dengan kesuksesan bertahun-tahun dalam olahraga di level tertinggi," ucap Agostini.

Baca Juga: Canelo Alvarez Targetkan Lawan Seram Usai Buat Mata Billy Joe Saunders Terluka

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P