Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Di mata para pemain Barcelona, keberadaan Ronald Koeman sebagai pelatih menghadirkan sisi plus-minus.
Ronald Koeman resmi menjadi pelatih Barcelona jelang bergulirnya musim baru Liga Spanyol 2020-2021.
Ronald Koeman datang dengan kondisi mental Barcelona yang porak-poranda.
Waktu itu El Barca baru menelan kekalahan memalukan 2-8 dari Bayern Muenchen di Liga Champions.
Baca Juga: Akibat Mangkir Latihan Buat Beli Mobil Baru, Ronaldo Dimusihi Rekan Setim
Di samping itu, ada pula kemunculan Burofax Lionel Messi yang menyatakan ingin meninggalkan Camp Nou.
Musim 2020-2021 lantas dihadapi jatuh bangun oleh Koeman dalam membangun kembali martabat Barcelona.
Meski pada awal musim perjalanan Lionel Messi cs. tak terlalu mulus, Barcelona mampu bangkit dari keterpurukan.
Kedatangan Koeman memang sempat diragukan oleh banyak pihak mengingat dirinya bukanlah pelatih papan atas.
Baca Juga: Main Ngawur dan Ngamuk ke Antonio Conte, Lautaro Martinez Diberi Hukuman Unik
Namun, kehadiran Koeman sebagai nakhoda Barcelona telah menciptakan suasana yang nyaman bagi pemain di ruang ganti.
Dilansir BolaSport.com dari Sport, hubungan sang pelatih dengan para pemain dikatakan begitu akrab.
Hubungan yang terjalin antara Koeman dan pemain bisa dikatakan tidaklah bagus tetapi tidak juga buruk, di dalamnya adalah rasa hormat satu sama lain.
Para pemain senior Barcelona menghormati dan senang dengan keputusan Koeman yang berani memasukkan daun muda di dalam skuad utama.
Baca Juga: Gara-gara Satu Hal, Eks Winger Man City Serukan Hukuman untuk Man United
Musim ini, Koeman memang banyak mengorbitkan banyak pemain muda terutama dari akademi La Masia.
Keberanian pelatih berusia 58 tahun tersebut memasukkan Pedri, Oscar Mingueza, Ronald Araujo, dan Ilaix Moriba menjadi nilai plus tersendiri.
Dari segi taktis, tim telah beradaptasi secara baik dengan sistem Koeman, termasuk skema permainan 3-5-2.
Namun dalam hal manajemen permainan, dia kurang berani dan cerdik dalam mengubah rencana.
Baca Juga: RESMI - Venue Final Liga Champions 2020-2021 Berlangsung di Portugal
Taktiknya cenderung stagnan sehingga permainan tim sudah bisa ditebak oleh lawan.
Nilai minus lain yang dimiliki Koeman adalah kegagalannya mendulang poin penuh di Camp Nou melawan tim-tim yang levelnya jauh di bawah Barcelona.
Ada tiga pertandingan yang menandai kekurangan itu, yakni melawan Cadiz, kemudian Granada di Camp Nou, dan terakhir Levante minggu lalu.
Baca Juga: Ukir Gol Ke-100 Bersama Juventus, Cristiano Ronaldo Beri Komentar Berkelas
Hal itu melukai tim dan membuat mereka berpikir tidak bisa memenangi gelar juara Liga Spanyol musim ini.
Kekhawatiran para pemain Barcelona tidak salah karena timnya saat ini masih berada di peringkat kedua di bawah Atletico Madrid.
Mereka bahkan rawan digusur oleh Real Madrid.
Namun, Koeman tidak bisa disepelekan begitu saja oleh tim dan manajemen klub.
Baca Juga: Jelang Final Piala FA, Tuchel Akan Mainkan Kiper Termahal di Dunia
Pasalnya, El Barca sukses mengangkat trofi Copa del Rey di musim debut Koeman sebagai pelatih.
Itu adalah trofi perdana Barcelona setelah musim lalu paceklik gelar.
Nasib Koeman kini ditentukan oleh Joan Laporta selaku presiden klub seiring kabar pemecatannya yang mulai melambung.
Joan Laporta akan membuat keputusan terakhir guna melihat apa yang bakal diraih Barcelona pada akhir musim ini.