Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Rapat Umum Tahunan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) 2021 menghasilkan keputusan untuk tidak merubah sistem skor bulu tangkis.
Rencana BWF merubah sistem skor bulu tangkis harus tertunda setelah mereka kembali tidak mendapatkan jumlah dukungan yang diperlukan.
Seperti diketahui, sistem rally point 21x3 yang diterapkan sejak 2006 sudah beberapa kali dipertimbangkan untuk diubah, setidaknya sejak 2014.
Satu opsi alternatif yang diajukan dalam empat tahun terakhir adalah sistem poin 11x5.
Baca Juga: Kabid Binpres PP PBSI Sebut Sistem Skor 5x11 Bakal Untungkan Indonesia
Potensi perubahan sistem skor bulu tangkis kembali menghangat setelah diajukan ulang oleh dua asosiasi bulu tangkis yaitu Indonesia (PBSI) dan Maladewa pada April silam.
BWF pun menyambut hangat proposal dari PBSI dan Asosiasi Bulu Tangkis Maladewa.
Mendapat dukungan tambahan dari Badminton Asia, Asosiasi Bulu Tangkis Korea dan Taiwan, BWF membawa topik ini ke rapat umum tahunan virtual pada Sabtu (22/5/2021).
Namun, wacana perubahan sistem skor bulu tangkis harus kembali tertunda.
Baca Juga: Susy Susanti Tolak Rencana Perubahan Sistem Skor, Begini Alasannya
Rapat tahunan BWF tidak menghasilkan jumlah dukungan yang diperlukan untuk merubah sistem skor.
BWF dalam rilis resmi menyebut pemungutan suara menghasilkan 66,31 persen dukungan dan 33,69 persen penolakan untuk perubahan sistem skor.
Angka ini sedikit meleset dari jumlah suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan persetujuan yaitu 2/3 atau 66,67 persen suara.
Dengan 282 suara yang masuk, BWF sebenarnya hanya memerlukan satu dukungan tambahan untuk mengesahkan sistem skor yang baru.
Baca Juga: 3 Poin yang Dipelajari BolaSport dari Sistem Skor Bulu Tangkis Baru
Presiden BWF, Poul-Erik Hoyer, tidak menampik mendukung sistem skor yang baru, lebih-lebih wacana ini masuk dalam Rencana Strategis BWF untuk 2020-2024.
Mantan jawara tunggal putra itu menilai sistem skor baru bisa membuat bulu tangkis lebih menarik dan meningkatkan nilai entertainment dari olahgara tepok bulu.
Meski begitu, Hoyer tetap menghormati hasil pemungutan suara terlepas dari begitu kecilnya selisih suara pro dan kontra.
"Ini tidak akan menghalangi kami untuk melanjutkan upaya meningkatkan mutu di bulu tangkis sesuai dengan Rencana Strategis 2020-2024," katanya.
Baca Juga: Korea dan Taiwan Dukung Indonesia soal Perubahan Sistem Skor