Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Siapa yang Akan 'Mencintai' Trofi Juara di Mugello Ketika Rossi Mundur?

By Delia Mustikasari - Rabu, 26 Mei 2021 | 10:10 WIB
Para pebalap MotoGP bersaing pada balapan GP Italia di Sirkuit Mugello, Minggu (22/5/2016). (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap MotoGP asal Italia, Valentino Rossi, tercatat menjadi "raja" di Sirkuit Mugello karena memiliki sembilan kemenangan dan lima podium.

Valentino Rossi tercatat menjadi juara di Sirkuit Mugello pada 1997 di kelas 125cc, pada 1999 di kelas 500cc, termasuk mengantongi di kelas premier pada 2002-2008.

Dengan dinding lembah yang tinggi di perbukitan Tuscan, Italia yang menjadi lokasi Sirkuit Mugello menciptakan salah satu amfiteater alam termegah dalam olahraga motor.

Segalanya akan sangat berbeda tahun ini, tentu saja, dengan tidak ada penggemar yang diizinkan untuk hadir karena pandemi virus corona terus berlanjut.

Dalam situasi normal, perbukitan menjadi lautan kaos, bendera, dan topi. Selain itu, ada asap kuning mengepul dan kebisingan kerumunan yang berteriak benar-benar berhasil meredam raungan mesin MotoGP saat salah motor turun pitlane.

Baca Juga: Charles Oliveira Yakin Buat Warisan Baru Selepas Khabib Nurmagomedov

Situasi itu tidak akan bertahan selamanya seiring karier Rossi yang terus menurun dan dia terlihat semakin siap untuk menerima bahwa pensiun tidak dapat dihindari pada tahun-tahun mendatang.

Seperti dilansir BolaSport.com dari The Race, muncul pertanyaan siapa penerus The Doctor yang akan menciptakan banyak gelar juara di Sirkuit Mugello?

Kandidat yang paling jelas mungkin adalah pembalap Ducati, Francesco Bagnaia.

Menuju akhir pekan seri balap MotoGP Italia, 28-30 Mei, Fabio Quartararo datang sebagai pemimpin klasemen dengan hanya keunggulan satu poin dari Bagnaia yang menduduki peringkat kedua.

Dengan peluang bagus untuk meraih kemenangan MotoGP pertamanya di Sirkuit Mugello, seharusnya Bagnaia yang didukung oleh para penggemar.

Tetapi, dengan kepribadian yang agak tertutup, tidak seperti mentornya, Rossi, sepertinya waktu telah berlalu untuk Bagnaia.

Tentu dia akan selalu memiliki penggemar yang mengikuti dan menjadi orang Italia dengan motor Italia akan membantu, tetapi itu tidak akan cukup.

Baca Juga: Juara Kelas Ringan UFC Tunggu Lawan dari Duel Trilogi Dustin Poirer vs Conor McGregor

Hal yang sama berlaku untuk sesama pembalap lulusan Akadem VR46 Academy, Franco Morbidelli.

Morbidelli adalah embalap yang menarik dan cerdas. Sejauh ini dia juga pembalap yang paling tenang di grid.

Di luar mereka, ada sejumlah talenta muda Italia yang sega,r baik yang sudah di grid atau sedang dalam proses untuk melewatinya.

Juara Dunia Moto2 2020, Enea Bastianini dan saingannya yang menjadi rekan setim Esponsorama Ducati, Luca Marini, memiliki awal yang solid untuk tahun ini.

Selanjutnya, ada pelopor kelas menengah saat ini Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio akan tampil mengesankan tahun depan ketika mereka mendapatkan promosi MotoGP yang diharapkan.

Sekali lagi, mereka mungkin cepat dan mereka mungkin berbakat - dan dalam kasus Bezzecchi khususnya, faktor bintang yang membuat Rossi ada di sana, meskipun sejauh ini belum dimanfaatkan. Namun kombinasi unik dari bakat mentah dan kecerdasan media tidak.

Saat ini, belum ada Rossi dari Spanyol. Tetapi, dengan nama-nama seperti Marc Marquez, Lorenzo, Sete Gibernau, dan Dani Pedrosa, persaingan di antara mereka hampir menjadi pendorong dukungan penggemar yang lebih besar daripada kehadiran satu sosok mirip Rossi yang menonjol.

Namun, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan di Italia. Tidak seperti di Formula 1, balapan roda dua tidak pernah benar-benar menarik loyalitas penggemar kepada tim atau merek seperti orang Italia yang secara otomatis tergila-gila pada Ferrari.

Baca Juga: Charles Oliveira Yakin Buat Warisan Baru Selepas Khabib Nurmagomedov

 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P