Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - FIFA telah resmi merilis skema baru untuk kelolosan dalam Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia menyusul keluarnya Korea Utara pada awal Mei 2021.
FIFA resmi merilis keputusan menyusul mundurnya Korea Utara dari Kualifikasi Piala Dunia 2022 dan Piala Asia 2023.
Badan tertinggi sepak bola dunia itu merilis surat yang ditandatangani Sekjen Fatma Samoura pada Rabu (26/5/2021).
Berikut poin-poin keputusan seperti yang dilansir BolaSport.com dari laman resmi FIFA:
Berdasarkan 3 poin di atas, maka Korea Utara yang telah memainkan 5 laga dengan 2 kemenangan, 2 seri dan 1 kalah tidak dihitung poinnya di grup H.
Maka Korea Selatan berhak menempati posisi puncak klasemen gurp H dengan 2 kemenangan dan 1 imbang.
Satu hasil imbang melawan Korea Utara pada November 2019 lalu tak dihitung.
Metode kelolosan Kualifikasi tetap sama, yakni akan ada 8 pemuncak grup dan 4 runner-up terbaik yang akan lolos langsung ke babak Kualifikasi Pala Dunia 2022 ronde ketiga.
Namun perubahan sedikit ada dalam penentuan runner-up terbaik.
Baca Juga: Villarreal Juara Liga Europa, Alberto Moreno Sanjung Liverpool dan Ejek Manchester United
A day out from #WCQ FIFA confirm that all North Korea matches (past & present) have been classed as null & void following their withdrawral.
Head to head rankings for best runners up spots will now exclude matches played against 5th placed teams. pic.twitter.com/FfZiBUXp71
— plasticpitch (@plasticpitch) May 27, 2021
????NEW RULE UPDATE????
North Korea’s withdrawal from Group H of the 2022 Asian Zone World Cup qualifiers has forced FIFA to revise their method of deciding the four best runners-up who progress to the third round. All group winners qualify automatically for the next stage and (1/2) pic.twitter.com/ccB6p4RLrW
— Thai League Central (@TL_Central) May 27, 2021
Hasil pertandingan antara runner-up dan tim terbawah setiap grup tidak akan dihitung, karena grup H hanya diikuti 4 tim saja saat ini.
Di grup G, keputusan ini tentu akan berdampak pada posisi klasemen akhir nantinya.
Jika Indonesia nantinya menjadi juru kunci grup (karena saat ini berada di posisi tersebut dengan 0 poin setelah 5 laga), maka siapapun yang jadi runner-up grup berhak was-was karena hasil laga melawan Indonesia tak akan dihitung.
Malaysia yang saat ini berada di peringkat ke-2 klasemen sementara telah menyatakan kekhawatirannya terlebih dulu.
Bagaimana tidak, Harimau Malaya 2 kali menang lawan Indonesia pada 2019 lalu.
Maka Malaysia bisa kehilangan 6 poin dari 9 poin yang mereka kumpulkan hingga saat ini.
Sebelumnya, Malaysia dikabarkan telah mengirimi FIFA sebuah 'surat rayuan' agar opsi yang dipilih tak merugikan mereka.
Baca Juga: Juara Liga Europa bareng Villarreal, Unai Emery Bawa-bawa Nama Arsenal
"Dalam surat rayuan tersebut, FAM menegaskan agar FIFA perlu tampil dengan satu penyelesaian atau ketetapan yang seksama kepada semua negara," ujar Sekjen FAM Stuart Ramalingam pada (18/5/2021) dikutip dari VocketFC.
"Dengan menitikberatkan semangat 'Fair Play' dan mengambil faktor integritas dalam olahraga," tambahnya.
Vietnam yang saat ini menjadi pemuncak dengan 11 poin juga mesti menjaga tempatnya hingga akhir.
Media Vietnam, The Thao mendesak timnas Vietnam mesti mati-matian mempertahankan posisinya agar tak turun ke peringkat kedua.
Alasannya agar Vietnam lolos dengan nyaman dan tak perlu menghadapi penghitungan runner-up terbaik yang menghilangkan hasil laga dengan tim juru kunci.
Pertemuan melawan Indonesia pada 7 Juni mendatang, juga akan menjadi sangat penting bagi skuad Park Hang-seo untuk mempertahankan posisi puncak.
Sementara buat Indonesia, tidak ada kata lain selain menjaga martabat agar tak menjadi juru kunci di grup G menyusul adanya aturan baru ini.
Peluang lolos memang sudah tertutup, namun Timnas Indonesia bertekad mempersembahkan kemenangan di 3 laga sisa Kualifikasi.