Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pep Guardiola menjadi alasan eks pemain Manchester United, Robin van Persie, mengesampingkan rivalitas dan berharap Manchester City menjuarai Liga Champions musim ini.
Robin van Persie menghabiskan tiga musim untuk memperkuat Manchester United dan dia tak terlalu peduli dengan rivalitas mantan klubnya dengan Manchester City.
Bahkan, Van Persie berharap rival sekota Manchester United itu memenangkan gelar Liga Champions pertama mereka pada Sabtu (29/5/2021) waktu setempat atau Minggu pukul 02.00 dini hari WIB.
Manchester City akan bertemu dengan Chelsea dalam laga final Liga Champions yang digelar di Estadio do Dragao, Porto, Portugal.
Baca Juga: Final Liga Champions - Tuchel Ungkap 3 Cara Chelsea Bisa Tumbangkan Man City
Adapun pelatih Manchester City, Pep Guardiola, menjadi alasan Van Persie menginginkan The Citizens mengangkat trofi Si Kuping Besar.
Menurut Van Persie, dia kagum pada keahlian Guardiola memainkan sepak bola paling menarik di dunia.
Pria asal Belanda itu merasa sudah saatnya Guardiola mengakhiri paceklik gelar di Liga Champions sambil mengaku bukan penggemar gaya permainan yang diadopsi Chelsea.
Guardiola sendiri belum memenangkan Liga Champions sejak membawa Barcelona mengalahkan Manchester United dengan skor 3-1 di partai final musim 2010-2011.
"Sementara hati saya senang ketika saya melihat tim Pep bermain, saya tidak memiliki kehangatan ketika saya melihat Chelsea di bawah Thomas Tuchel," kata Van Persie, dikutip BolaSport.com dari Daily Star.
"Cara Chelsea menghadapi Real Madrid di semifinal sangat bagus, saya sangat menghormati mereka. Dengan dan tanpa bola, mereka tampil fantastis melawan Madrid."
"Pep tampaknya yakin bahwa dia membutuhkan gaya yang berbeda dari tim hebat Barcelona yang dia latih untuk memenangkan Liga Champions."
Baca Juga: Final Liga Champions - Belum Kick Off, Satu Suporter Sudah Masuk Rumah Sakit
"Akan tetapi, dia masih memberikan sepak bola yang lebih menghibur daripada semua pelatih lain di dunia," ujarnya lagi.
Mantan kapten Arsenal itu mengklaim bahwa Guardiola terpaksa mengotak-atik filosofi sepak bolanya dalam upaya untuk mencoba dan mentransfer kesuksesan Liga Inggrisnya ke panggung Eropa.
"Pep telah melepaskan cita-citanya dalam sepak bola sejak tahun lalu," ucap Van Persie.
"Dia dulu memiliki gaya menyerang super, bahkan tidak memberikan ruang empat meter kepada lawan dan menempatkan mereka di bawah tekanan sejak mereka melakukan tendangan gawang."
"Namun, dengan tim yang dia latih sejak Barcelona, itu tidak berhasil pada beberapa kali di momen penting di Liga Champions."
Baca Juga: Final Liga Champions - Menurut Raheem Sterling Tak Ada yang Bisa Hentikan Manchester City
"Pep kini mengandalkan para pemain bintangnya yang terus berlari ke posisi menyerang."
"Saya merasa sangat menarik bagaimana para pemain kuncinya melakukan ini. (Phil) Foden, (Kevin) De Bruyne dan (Ilkay) Guendogan luar biasa."
"Mereka memulai di lini tengah dan masuk ke ruang gerak. Dengan cara ini mereka terus-menerus menciptakan pemain ekstra dalam banyak situasi," tutur pria yang pensiun pada 2019 ini.