Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Jerman tetap memegang peran meski final Liga Champions musim 2020-2021 mempertemukan dua wakil Liga Inggris.
Final Liga Champions musim ini diisi oleh duel Manchester City versus Chelsea di Estadio Do Dragao, Sabtu (29/5/2021) malam waktu setempat.
Hasilnya, Chelsea berhasil menang atas Man City dengan skor 1-0.
Satu gol Kai Havertz pada menit ke-42 berhasil membawa Chelsea juara Liga Champions.
Kontribusi Havertz mempertegas dominasi Jerman di tengah gegap gempita para wakil Inggris.
Baca Juga: Hasil Final Liga Champions - Chelsea Juara, Sergio Aguero Gagal Penuhi Sumpah 7 Tahun Lalu
Secara geografis, juara Liga Champions kali ini memang berasal dari Liga Inggris.
Akan tetapi, kontribusi orang-orang Jerman begitu terasa di final edisi ini.
Pelatih Chelsea sendiri, Thomas Tuchel, merupakan orang Jerman asli.
Tuchel menegaskan dominasi pelatih Jerman di Liga Champions dalam tiga musim terakhir.
Baca Juga: Final Liga Champions - Gol Pemain Termahal Bawa Chelsea Ungguli Man City di Babak I
Juergen Klopp mengawali dominasi ini saat membawa Liverpool juara pada musim 2018-2019.
Jejak Klopp diikuti Hansi Flick, yang musim lalu membawa Bayern Muenchen menjadi kampiun.
Kini Tuchel yang baru menukangi Chelsea pada awal Januari ini kembali membawa rasa Jerman di klub yang berstatus juara.
Pahlawan Chelsea pada final kali ini, Kai Havertz, juga berasal dari Jerman.
Baca Juga: Susunan Pemain Man City Vs Chelsea - Sahabat Lionel Messi Cadangan di Laga Perpisahan
Havertz baru bergabung dengan Chelsea pada awal musim ini dan langsung bisa menjadi pahlawan di laga penting.
Bundesliga memang tidak mengirimkan wakil klub pada final Liga Champions musim ini.
Namun, rasa dari Negeri Bavaria tetap begitu kuat dalam membantu tim Inggris menjadi juara musim ini.
Pemain dan pelatih Jerman selalu bisa menemukan kesuksesan di Benua Eropa meski tidak mewakili Bundesliga.