Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Persela Lamongan terus mematangkan segala persiapan jelang menghadapi Liga 1 2020 yang dicanangkan bergulir 10 Juli mendatang.
Laskar Joko Tingkir julukan Persela belum lama ini menggelar tes fisik atau tes Vo2 Max.
Uji ketahanan fisik itu dilakukan untuk mengukur sejauh mana kondisi para pemain sebelum berkompetisi.
Sayangnya, pelatih Persela, Iwan Setiawan, mengaku kurang puas dengan hasil tes anak asuhnya.
Baca Juga: Pernah Bekerja Sama di Juventus, Begini Penilaian Marco Motta kepada Angelo Alessio
Ia menilai hasil ketahanan fisik tersebut belum sesuai dengan yang ditargetkan.
Walhasil, para pemain akan kembali digembleng dengan materi latihan fisik selama sepekan ke depan.
"Kita lihat sekilas ini akan menjadi PR bagi kami tim pelatih,” tutur Iwan dikutip dari laman resmi liga.
“Karena melihat data hasil dari Vo2 Max mereka itu kita rasa masih jauh dari harapan kita. Jadi di sisa waktu yang ada, kurang lebih 3 pekan."
"Mudah-mudahan kita bisa memperbaiki ini dimana perjalanan ke depan kita fokus untuk taktikal,” harapnya.
Baca Juga: Kalahkan Timnas Indonesia, Bert van Marwijk: Vietnam dan Thailand Lawan Paling Sulit
Dari hasil tes Vo2 Max tersebut tercatat hanya ada empat pemain yang berhasil mencapai target yang diharapkan.
Tak disangka, salah satunya pemain yang lolos adalah gelandang senior berumur 35 tahun, yakni Ahmad Bustomi.
Di usia yang sudah tak lagi muda, Ahmad Bustomi masih mampu membuktikan kualitasnya.
Adapun tiga pemain lainnya ialah Akbar, Revan Jibril, dan Ibrahim Musa Kosepa.
Baca Juga: Terkuak, Alasan Diego Michiels Menerima Tawaran dari Arema FC
Iwan Setiawan mengaku beruntung memiliki Ahmad Bustomi yang konsisten menjaga fisiknya.
Dia berharap hasil tes mantan pemain Arema FC itu bisa menjadi pembangkit semangat para pemain lainnya.
Di sisi lain, Iwan terus mendorong para pemain yang belum lolos karena menurutnya ini juga tanggung jawab seorang pelatih.
“Sebenarnya kadang-kadang bagaimana kita memotivasi anak-anak ini. Kadang-kadang ya inilah persoalan kita sebagai pelatih di Indonesia, harus menguasai masalah psikologis,” tandas eks pelatih Persija Jakarta itu.