Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Coca-cola dan Heineken sendiri merupakan salah satu sponsor EURO 2020.
Menurut Carlos Canto selaku CEO SPSG, perusahaan konsultan olahraga asal Spanyol, Ronaldo dan Pogba bisa dihukum jika melakukan hal tersebut di Amerika Serikat.
Pasalnya, tindakan kedua pemain dianggap menyalahi aturan kompetisi di Negeri Paman Sam.
"Hal seperti ini tak akan terjadi di AS," tutur Canto seperti dikutip BolaSport.com dari Marca.
"Kalau hal serupa terjadi di NFL atau NBA, pemain bisa dihukum. Mereka punya aturan disiplin yang sangat ketat. Anda tak bisa melakukan hal seperti itu."
"Ada tiga pihak yang terlibat: Coca Cola, Cristiano Ronaldo dan UEFA," kata Canto menambahkan.
Baca Juga: Rekor Pertemuan Denmark vs Belgia, Iblis Merah Kerepotan Jinakkan Dinamit
Aksi geser botol yang dilakukan Ronaldo disebut menjadi pemicu anjloknya saham Coca-cola.
Sebelum konferensi pers, saham Coca-cola di bursa Wall Street sempat menyentuh angka 56,10 dolar AS.
Setelah tindakan Ronaldo, saham turun ke level terendah ke angka 55,22 dolar AS per saham.
Saham Coca-cola anjlok 1,6 persen dengan nilai kapitalisasi pasar turun dari 242 miliar dolar AS ke 238 miliar dolar AS.
Kerugian yang dialami perusahaan asal Amerika Serikat tersebut mencapai 4 miliar dolar AS atau setara Rp 57 triliun.