Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Valentino Rossi Percaya Tren Ban yang Lebih Lunak Buruk untuk Gaya Mengemudinya

By Delia Mustikasari - Minggu, 20 Juni 2021 | 06:15 WIB
Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, pada seri balap GP Jerman di SIrkuit Sachsenring. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Pembalap Petronas Yamaha SRT, Valentino Rossi, mengakhiri sesi kualifikasi MotoGP Jerman 2021 di Sirkuit Sachsenring, Sabtu (19/6/2021) di posisi ke-16.

Sementara itu rekan satu timnya, Franco Morbidelli, di urutan ke-18. Dua pembalap Yamaha lainnya, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, masing-masing akan start dari posisi kedua dan ke-21.

"Seperti biasa, semua pembalap sangat cepat dan semua saling berdekatan (kecepatannya). Pada Kamis banyak wartawan mengatakan itu adalah trek yang bagus untuk Yamaha," kata Valentino Rossi dilansir BolaSport.com dari Motorsport-total.

Baca Juga: Jadwal UFC Vegas 29 - Saatnya Zombi Korea Cari Mangsa Selanjutnya

"Tetapi, saya tidak dapat mengingat bahwa itu adalah trek yang sangat bagus untuk Yamaha di masa lalu. Hasilnya bagus, tapi selalu sulit di sini."

"Ada banyak tikungan kiri yang panjang di sini. Ban belakang menjadi sangat panas. Di trek jenis ini kami memiliki kesulitan dibandingkan dengan lawan kami. Ada motor yang berbeda di lima posisi pertama," ucap Rossi.

Grip dan traksi telah menjadi masalah utama bagi Rossi sejak lama. Dia yakin hasil negatif yang didapat juga ada hubungannya dengan evolusi ban Michelin.

"Pada 2018 saya kuat, cepat, dan kompetitif. Saya tidak memenangkan balapan pada saat itu, tetapi saya mencapai beberapa podium dan berada di urutan ketiga di Kejuaraan Dunia. Saya merasa kuat. Saya berada di urutan kedua di sini di Sachsenring," tutur Rossi.

"Sesuatu berubah pada 2019. Kami harus mengatur motor sepenuhnya. Secara pribadi, saya suka dukungan yang baik dari ban belakang dan ban belakang yang keras. Itu telah terjadi sepanjang karier saya."

"Tetapi kemudian ban mulai menderita dengan set-up seperti ini. Jadi, kami harus bekerja secara berbeda dan menyesuaikan bagian belakang menjadi lebih lembut," ucap pembalap berusia 42 tahun itu.

Baca Juga: Terakhir Kali Gagal Jadi Pole Sitter GP Jerman, Marc Marquez Masih Bocah Ingusan

Menurut Rossi, dia memiliki masalah yang lebih besar dengan set-up ini ban ini.

"Saya tidak bisa memanfaatkan gaya mengemudi saya. Tetapi, begitulah adanya. Anda harus mengerti bagaimana meningkatkannya," ucap Rossi.

Ban Michelin erfokus pada ban belakang dalam beberapa tahun terakhir. Pengenalan ban depan baru telah ditunda. Dengan ban belakang baru yang diuji pada 2019 dan diperkenalkan pada 2020, Ducati dan Honda juga sempat kesulitan tahun lalu.

Ban belakang mengalami tekanan terbesar di Sirkuit Sachsenring dan Sirkuit Phillip Island karena banyak kemiringan. 

"Ban (jenis) hard memiliki karet yang sama dengan kompon medium, tetapi casing-nya lebih keras. Itu sisa lama dari 2019. Masalahnya adalah bangkai baru lebih lembut tetapi lebih cepat," ujar Rossi.

Baca Juga: Hasil Kualifikasi F1 GP Prancis 2021 - Verstappen Raih Pole Position, Hamilton Ke-2

Rossi lalu menjelaskan jika dia menggunakan ban lama dan pembalap lain menggunakan yang lebih lunak, ban baru memiliki performa yang lebih baik. Pasalnua, sulit untuk menggunakan ban yang lebih keras.

Soal kemungkinan menyalip di Sirkuit Sachsenring yang sempit, Rossi mengaku agak sulit melakukannya.

"Sulit untuk mengatakannya. Itu tergantung pada kondisi grip. Ini akan menjadi balapan yang sulit, sangat panjang. Ini juga akan menuntut kekuatan fisik. Saya harus mencoba meningkatkan posisi saya."

Baca Juga: Rossi Tolak Pandangan Marquez atas Motivasinya pada MotoGP 2021

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P