Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Petinju kelas berat asal Inggris, Anthony Joshua, tak segan menilai bahwa Deontay Wilder (Amerika Serikat/AS) bukanlah seorang petinju elite.
Tidak lama lagi, Deontay Wilder akan menghadapi pertarungan tinju ketiga alias trilogi di kelas berat melawan rekan senegara Anthony Joshua, Tyson Fury.
Duel tersebut akan menjadi kesempatan emas bagi Wilder untuk membalas kekalahannya.
Pada laga kedua yang terjadi Februari tahun lalu, Wilder kalah TKO dari Fury pada ronde ketujuh.
Baca Juga: Pinta Khabib kepada Guru Tinju Ronaldo: Cari Duit dan Basmi Petinju Abal-abal
Kekalahan itu membuat Wilder kehilangan sabuk juara dunia kelas berat versi WBC.
Pertarungan trilogi yang dijadwalkan pada 24 Juli 2021 turut mengundang perhatian Joshua.
Melalui wawancara, pemegang empat sabuk juara tinju kelas berat itu menilai Wilder bukanlah petinju elite.
Baca Juga: Turun Kasta, GOAT UFC Incar Youtuber Usai Kalahkan Jawara Tinju
Petinju yang akrab disapa AJ itu meyakini bahwa satu pukulan mampu mengubah jalannya pertandingan, terlebih di kelas berat.
"Deontay Wilder bukanlah seorang petinju elite, menurut pendapat saya," ucap Joshua, dikutip dari World Boxing News.
"Dia baik, ini adalah kelas berat, jadi mereka selalu tahu satu pukulan dapat mengubah arah pertarungan," kata dia menjelaskan.
Di mata Joshua, pukulan petinju berjuluk The Bronze Bomber itu tidak memiliki keistimewaan.
Wilder dianggap AJ sebagai petinju kelas berat yang hanya memiliki satu senjata yakni tangan kanannya.
Baca Juga: Alasan Mike Tyson Yakin Tyson Fury Bisa Habisi Deontay Wilder
"Namun, saya tak pernah melihat di kelas berat, seorang petinju hanya bertempur dengan satu senjata saja," kata Joshua.
"Yang mana mereka menyebut adalah tangan kanannya," ujar dia melanjutkan.
Lebih lanjut, Joshua menilai senjata utama Wilder tak akan mempan lagi dalam waktu dekat.
Baca Juga: Manny Pacquiao Punya Potensi Bikin Errol Spence Jr Frustrasi
"Saat Anda sampai di level atas? Percayalah itu tidak akan mempan lagi, itu takkan berhasil," kata dia.
"Seperti yang telah kita lihat sekarang dengan laga tertentu dari lawan elite."
"Dia kesulitan dan ada lebih banyak dari kita yang menunggu kesempatan itu juga untuk menghabisinya," tutur Joshua.