Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Presiden baru Arema FC, Gilang Widya Pramana siap mengakhiri dualisme yang terjadi di Arema.
Seperti diketahui, saat ini terdapat dua nama Arema yakni di Liga 1, Arema FC dan di Liga 3 Arema Indonesia.
Dualisme Arema ini telah menjadi rahasia umum sejak dulu karena sudah berlangsung sekiranya satu dekade.
Baca Juga: Hasil FP1 MotoGP Belanda 2021 - Dua Pesakitan Pimpin Catatan Waktu
Meski telah berlangsung lama, sampai saat ini dualisme itu tak pernah berakhir dan terus berlanjut hingga saat ini.
Namun, dengan datangnya presiden baru Arema FC itu, membawa secercah harapan di tengah kemelut yang tak pernah berakhir tersebut.
Gilang Widya yang belum lama ini menjabat sebagai Presiden Arema FC pun mencari solusi hingga mempersiapkan strategi agar kemelut tersebut berakhir.
Gilang menyiapkan strategi penyelesaian dengan berencana menggabungkan dua aktifitas pengelolaan sepak bola itu menjadi satu.
Strategi tersebut tentu saja dengan memberi Arema Indonesia yang saat ini bermain di Liga 3 regional Jatim
Baca Juga: The Jakmania Minta Persija Jakarta Segera Turunkan Foto Marc Klok
“Kami sangat membuka diri dan mengajak bersama agar Arema Indonesia menjadi kesatuan besar klub yang dibanggakan Aremania. Ini itikad baik dan jalan kami yang terasa paling tepat untuk menyatukan Arema dengan cara menjadi satu pengelolaan,” ujar Gilang Widya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima BolaSport.com, Jumat (25/6/2021).
Meski tak akan mudah, tetapi langkah tersebut dinilai paling tepat karena nantinya mempermudah koordinasi.
Baca Juga: Babak 16 Besar EURO 2020 - Inggris Bisa Kalahkan Jerman kecuali via Adu Penalti
Gilang menilai bahwa Arema Indonesia sangat penting untuk masa depan sepak bola.
Hal ini karena Arema Indonesia juga klub yang akan mencetak para pemain muda, tetapi jika bersatu akan lebih bagus.
Sebab Arema FC juga saat ini sudah mulai fokus membina usia dini dan remaja, bahkan klub berjulukan Singo Edan tersebut telah mengikuti kompetisi Elite Pro Academy U-16, U-18, dan U-20.
Baca Juga: Luca Marini Berharap Bisa Satu Tim dengan Valentino Rossi di VR46
“Kompetisi Liga 3 menjadi area menambah jam terbang bagi pemain-pemain muda dalam meniti karier di sepak bola. Apalagi ada momentum akan mendekati kompetisi Liga 3 yang segera digelar,” ucapnya.
Gilang menegaskan bahwa strategi yang disiapkan tersebut murni demi kesatuan Arema.
Baca Juga: MotoGP Belanda 2021 - Sindir Yamaha, Vinales Bakal Jiplak Quartararo
Sebab ia datang dari Aremania, sehingga ia berharap langkah yang disiapkannya itu bisa segera mengakhiri dualisme yang terjadi di Arema yang terkesan buntu selama ini.
“Saya gabung di sini berangkat dari seorang Aremania dan bukan figur yang selama ini terlibat dalam dualisme. Ini murni untuk menjalani amanah dari Aremania,” katanya.
Bukan hanya sekedar ungkapan, Gilang menyatakan bahwa pihaknya siap untuk bertemu langsung dengan yayasan ataupun keluarga yang mendirikan Arema Indonesia yakni, Acub Zaenal dan Lucky Acub Zaenal.
Crazy rich Malang itu mengaku siap mengakhiri dualisme ini dengan cara yang bermartabat dan menjunjung tinggi kekeluargaan.
Baca Juga: Syafril Akui Masih Butuh Penyesuaian dengan Beckham Putra
“Tentu kami selalu bersedia menyelesaikannya dengan cara yang bermartabat dan menjunjung tinggi prinsip kekeluargaan. Kami sangat membuka diri diskusi bersama pihak Yayasan Arema termasuk keluarga besar pendiri,” tuturnya.
Sementara itu, sebelumnya Novi Zaenal selaku istri dari mendingan Lucky Acub Zaenal atau Sam Ikul menanggapi rencana penyelesaian dualisme yang diungkapkan Gilang tersebut.
Baca Juga: Persib Bandung Berikan Kode Terus, Marc Klok Segera Bergabung?
Novi mengatakan bahwa Arema tidak untuk dijual.
“Arema Not For Sale (Arema tidak untuk dijual),” ujar Novi kepada awak media, Kamis (17/6/2021).
Meski telah mendengar penyataan tersebut, tekad Presiden Arema FC untuk mengakhiri dualisme tersebut lebih tinggi, sehingga pihaknya siap bertemu dengan yayasan dan keluarga pendiri.