Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Indonesia dikenal sebagai salah satu negara di Asia yang memiliki tradisi kuat dari cabang olahraga (cabor) bulu tangkis pada Olimpiade.
Semenjak resmi dipertandingkan pada Olimpiade Barcelona 1992, bulu tangkis Indonesia telah meraih total 19 medali, tujuh di antaranya berupa keping emas.
Jumlah medali ini menempatkan Indonesia di urutan kedua dalam daftar peraih medali terbanyak Olimpiade untuk cabor bulu tangkis.
Di urutan teratas, ada China dengan koleksi 41 medali yang terdiri dari 18 emas, 8 perak, dan 15 perunggu.
Baca Juga: Olimpiade Pertama Akan Lebih Berkesan Jika Dapat Medali, Apalagi Emas
Sejarah mencatat, pebulu tangkis Indonesia pertama yang sukses meraih medali pada Olimpiade ialah Susy Susanti.
Tak tanggung-tanggung, sosok legendaris dari nomor tunggal putri itu menyabet medali emas pada Olimpiade Barcelona 1992.
Kemenangan Susy menyulut motivasi tinggi dalam diri sang kekasih hati, yang juga membela Indonesia pada Olimpiade tersebut, Alan Budikusuma.
Alan naik ke podium kampiun dan "mengawinkan" medali emas Olimpiade Barcelona 1992 usai memenangi derbi Merah Putih pada laga final tunggal putra kontra Ardy B Wiranata.
Baca Juga: Bagikan Motivasi untuk Kontingen Malaysia, Lee Chong Wei Ungkap Kenangan Olimpiade Lawan Lin Dan
Setelah era Susy-Alan, keping-keping medali Olimpiade terus direngkuh para pebulu tangkis Indonesia.
Mulai dari pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja (Olimpiade Atlanta 1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (Olimpiade Sydney 2000), pemain tunggal putra Taufik Hidayat (Olimpiade Athena 2004), Hendra Setiawan/Markis Kido (Olimpiade Beijing 2008), sampai pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Olimpiade Rio 2016).
Kini, kans untuk menambah koleksi medali emas terdapat pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Chan Peng Soon Berpisah Sementara dari Keluarga demi Olimpiade Tokyo 2020
Secara keseluruhan, Indonesia meloloskan tujuh wakil ke pesta olahraga dunia empat tahunan tersebut.
Perinciannya, dua wakil tunggal putra, satu wakil tunggal putri, dua wakil ganda putra, satu wakil ganda putri, dan satu wakil ganda campuran.
Di antara para wakil itu, ada tujuh pemain yang berstatus debutan alias baru pertama kali tampil pada Olimpiade.
Meski begitu, bukan berarti para pemain debutan ini tak punya kesempatan untuk menyumbang medali.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Hasil Minor pada Simulasi Tak Buat PBSI Khawatir
Nama-nama pemain elite yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie dari nomor tunggal putra, serta pasangan ganda putra Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, sangat berpeluang melakukan itu, bahkan meraih medali emas.
Pun demikian dengan para debutan pada sektor ganda, Apriyani Rahayu (ganda putri) dan Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran).
Sebab, partner kedua pemain tersebut adalah pemain yang sudah memiliki pengalaman tampil di Olimpiade.
Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Chou Tien Chen Pilih 'Dilatih' Tuhan
Berikut tujuh pebulu tangkis Indonesia yang akan melakoni debut penampilan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Dikutip dari laman resmi BWF, Anthony Sinisuka Ginting lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 setelah menempati peringkat ke-5 "Race to Tokyo" untuk nomor tunggal putra.
Anthony berada di posisi tersebut usai mengumpulkan 75.332 poin dari 17 turnamen yang dia ikuti sepanjang masa kualifikasi.
Dengan demikian, pebulu tangkis berdarah Batak Karo itu akan menjadi unggulan kelima pada Olimpiade Tokyo 2020.
Jonatan Christie dipastikan mendapat kesempatan tampil pada Olimpiade pertamanya di Tokyo setelah menempati peringkat ke-7 "Race to Tokyo".
Jonatan punya 72.940 poin dari 17 turnamen yang diikuti sepanjang periode kualifikasi.
Pebulu tangkis tunggal putra yang akrab disapa Jojo itu pun menyandang status pemain unggulan ketujuh pada Olimpiade Tokyo 2020.
Baca Juga: Utang 30 Persen Ditutup Kento Momota demi Emas Olimpiade Tokyo 2020
Penampilan Gregoria Mariska Tunjung sepanjang masa kualifikasi sebetulnya tidak istimewa.
Nyaris semua turnamen yang dia ikuti berakhir pada babak kesatu atau kedua.
Alhasil, Gregoria cuma lolos sebagai pemain di urutan ke-15 "Race to Tokyo" untuk nomor tunggal putri.
Pemain yang akrab disapa Grego atau Jorji itu memiliki 45.200 poin dari 18 turnaman yang dia ikuti sepanjang masa kualifikasi.
4. Marcus Fernaldi Gideon
Dari semua wakil Indonesia yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020, Marcus Fernaldi Gideon dan sang partner, Kevin Sanjaya Sukamuljo, berada di baris terdepan untuk meraih medali emas.
Hal ini tak lepas dari status mereka yang merupakan pasangan ganda putra nomor satu dunia.
Hingga akhir masa kualifikasi, Marcus/Kevin mendapatkan 106.853 poin.
Baca Juga: Ganda Putra Legendaris China Kenang Markis Kido, Sebut 1 Kata Andalan untuk Goda Si Gempal
5. Kevin Sanjaya Sukamuljo
Seperti rekannya, Marcus Fernaldi Gideon, Kevin Sanjaya Sukamuljo adalah pebulu tangkis debutan dari Indonesia pada Olimpiade Tokyo 2020.
Meski belum punya pengalaman berlaga di Olimpiade, Kevin dan Marcus tetap menjadi pasangan yang paling diwaspadai lawan-lawan mereka.
Apalagi, selain berstatus pasangan ganda putra nomor satu dunia, duet Marcus/Kevin juga memuncaki klasemen "Race to Tokyo".
Dengan demikian, pasangan berjuluk Minions itu menempati posisi unggulan kesatu pada Olimpiade Tokyo 2020.
Apriyani Rahayu dipastikan lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 setelah menempati peringkat ke-7 "Race to Tokyo" nomor ganda putri bersama rekannya, Greysia Polii.
Pasangan senior-junior ini diharapkan bisa bicara banyak pada Olimpiade Tokyo 2020 dan meraih medali pertama untuk nomor ganda putri.
Sejauh ini, belum ada pasangan ganda putri Indonesia yang mampu mendapatkan medali Olimpiade, baik saat status penyelenggaraan cabor bulu tangkis sudah resmi, maupun masih ekshibisi (Olimpiade Munich 1972 dan Olimpiade Seoul 1988).
Baca Juga: Resmi Masuk BWF Hall of Fame, 3 Legenda China Kenang Rivalitas dengan Indonesia
Seperti Apriyani Rahayu, pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti juga akan menjalani debut penampilan pada Olimpiade Tokyo 2020.
Melati, yang berpasangan dengan Praveen Jordan, lolos kualifikasi setelah menempati peringkat ke-4 "Race to Tokyo" dengan koleksi 77.487 poin.
Dengan demikian, duet Praveen/Melati akan menjadi pasangan unggulan ke-4 pada Olimpiade Tokyo 2020.