Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - PSSI menyerahkan sepenuhnya urusan kesepakatan kontrak pemain, pelatih, hingga ofisial kepada masing-masing klub untuk kompetisi musim 2021-2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh Sekjen PSSI, Yunus Nusi, dalam sesi jumpa pers secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Pada kompetisi musim 2020, PSSI memang memberikan ketetapan mengenai nilai kontrak yang mesti diberikan klub kepada pemain, pelatih, dan ofisial.
Itu tertuang dalam Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/69/XI/2020.
Baca Juga: Valentino Rossi Bikin Francesco Bagnaia Tak Seperti Pembalap MotoGP
Saat kompetisi tengah vakum, klub dizinkan membayar gaji pemain serta pelatih sebesar 25 persen dari kontrak awal yang sebelumnya telah disepakati.
Sedangkan ketika kompetisi berjalan, terdapat perubahan nilai kontrak yang wajib dibayarkan klub, untuk klub Liga 1 mesti menggaji pemain dan pelatih dengan kisaran 50 persen.
Sedangkan klub Liga 2 berkisar 60 persen.
Baca Juga: Curhat Khabib Nurmagomedov, Merasa 'Dipenjara' dengan Status Juara
"Tentang kontrak, khususnya pemain dan pelatih, semuanya kami serahkan kepada klub," ujar Yunus Nusi.
"Seperti yang 25 persen (SK gaji) itu kan berlaku di 2020."
"Di musim ini (2021-2022) kami serahkan sepenuhnya kepada klub untuk komunikasi dengan pemain maupun pelatih," sambung Yunus Nusi.
Baca Juga: Sayangkan Liga 1 Ditunda Tapi Kesehatan Tetap Nomor Satu
Baru-baru ada satu pemain yang mengakhiri kerja sama dengan timnya karena diduga tidak sepakat dengan penyesuaian nilai kontrak.
Dia adalah Marc Klok.
Kepergian Marc Klok dari Persija Jakarta dikabarkan karena tidak menemui titik temu mengenai besaran gaji.
Padahal kontrak mantan pemain PSM Makassar itu di Persija Jakarta baru berakhir pada 2024.