Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kontingen Indonesia untuk Olimpiade Tokyo 2020 Dikukuhkan 5 Juli

By Delia Mustikasari - Kamis, 1 Juli 2021 | 17:40 WIB
NOC Indonesia - Pelatnas Olimpiade 2020, Panahan, KE Teuku Arlan, Sekjen Ferry Kono beserta CdM Rosan , Roeslani Menghadiri Pelepasan Timnas Panahan Menuju Hyundai Archery World Cup 2021 di Lapangan Panahan, Komplek Gelora Bung Karno , Jakarta, Senin (14/6/2021). (NAIF AL'AS/NOC INDONESIA)

BOLASPORT.COM - Komite Olimpide Indonesia (NOC Indonesia) berjanji memperjuangkan kelancaran pemusatan latihan nasional (pelatnas) selama PPKM Darurat yang diterapkan mulai 3-20 Juli.

Sekretaris Jenderal NOC Indonesia Ferry J Kono mengatakan bakal mengirim surat resmi kepada pemerintah serta Pusat Pengelola Kawasan Gelora Bung Karno (PPKGBK) agar atlet-atlet Olimpiade tetap diizinkan berlatih.

"Saat ini yang dikhawatirkan sebenarnya kerumunan. Pak Menpora sebelumnya sudah bilang, atlet pelatnas dapat melakukan aktivitas latihan karena jumlah mereka sedikit," kata Ferry dalam siaran pers yang diterima BolaSport.com.

"Saya pikir kegiatan pelatnas dapat ditoleransi, apalagi untuk persiapan Olimpiade. Jika atlet tak berlatih, peforma mereka akan turun," ucap Ferry.

Baca Juga: Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Kalah pada Simulasi, Anthony Ginting Ingin Bawa Semangat Asian Games 2018

Sebanyak 28 atlet dari delapan cabang olahraga (cabor) akan berkompetisi di pesta multi cabang paling bergengsi sedunia yang dilaksanakan 23 Juli-8 Agustus.

Lima di antaranya ada yang berlatih di Kompleks GBK, yaitu atletik, renang, menembak, panahan, serta dua lifter angkat besi.

Bulu tangkis berlatih di pelatnas PP PBSI Cipayung, pelatnas Angkat Besi di Kwini, rowing di Pengalengan, serta surfing di Bali.

"Untuk atlet yang berlatih di Kawasan GBK, NOC Indonesia akan meminta PPKGBK untuk memfasilitasi karena ini kepentingan prestasi olahraga Indonesia. Begitu juga untuk yang berlatih di Bali," ujar Ferry.

Di sisi lain, NOC Indonesia juga tengah mematangkan konsep pengukuhan dan pelepasan Tim Indonesia dalam situasi PPKM Darurat. NOC Indonesia, kata Ferry, juga berkoordinasi dengan Kemenpora terkait hal ini.

Baca Juga: Komentar Quartararo Pasca Vinales Hengkang dari Yamaha Akhir Musim Ini

Pengukuhan dan pelepasan Tim Indonesia yang dipimpin Chef de Mission Rosan P Roeslani ini rencananya berlangsung pada 5 Juli.

Tanggal ini diambil mengingat tim bulu tangkis Indonesia akan berangkat lebih dulu untuk menjalani training camp di Kumamoto, Jepang.

"Pengukuhan dilakukan oleh Menpora (Zainudin Amali). Selanjutnya, jika Presiden RI (Joko Widodo) berkenan, kami berharap beliau bisa melepas Kontingen Indonesia."

"Namun, kami akan menghargai keputusan apa pun dari Presiden, mengingat situasi Jakarta dan sekitarnya saat ini terkait Covid-19. Apa pun konsepnya, terpenting tidak mengurangi esensi pengukuhan dan pelepasan," kata Ferry.

"Kontingen Indonesia meminta doa restu dari Presiden dan seluruh masyarakat Indonesia untuk atlet-atlet yang akan tampil di Tokyo sehingga motivasi mereka bisa bertambah untuk menembus limit yang mereka miliki," tutur Ferry.

Baca Juga: Belum Nyerah, Khabib Ungkap Dana White Masih Terus Ajak Balik ke UFC

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P