Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis dan mantan pebulu tangkis Inggris mengkritik Badminton Inggris karena kurangnya transparansi tentang pemilihan pemain yang mewakili Inggris Raya pada Olimpiade Tokyo 2020.
Alasannya, Badminton Inggris membuang pasangan ganda putra Marcus Ellis/Chris Langridge dari tim bulu tangkis Inggris untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Padahal, Marcus Ellis/Chris Langridge saat ini menduduki peringkat ke-11 dunia dan merupakan peraih medali perunggu pada Olimpiade Rio 2016.
Badminton Inggris lebih memilih memberangkatkan pemain yang lebih muda, Ben Lane/Sean Vendy berangkat ke Tokyo meski peringkat mereka di bawah Ellis/Langridge (peringkat ke-18 dunia).
Baca Juga: Gregoria Mariska dan Bayangan Keraguan Menuju Olimpiade Tokyo 2020
Tak lama setelah pengumuman daftar pemain yang mewakili Inggris Raya pada Olimpiade Tokyo 2020, pemain ganda campuran Inggris, Lauren Smith, mengungkapkan perasaannya dalam sebuah unggahan di akun Instagramnya.
"Saya harus mengunggah tentang betapa bahagianya saya telah dipilih untuk kedua kalinya ke Olimpiade. Sayangnya saya malah harus mengatasi rasa frustrasi yang saya rasakan, terutama selama persiapan Olimpiade dalam 5 tahun terakhir.
Untuk alasan yang jelas, terkait dengan seleksi, beberapa minggu ini terasa bergelombang. Meskipun menjadi keputusan yang kontroversial, belum ada dukungan yang ditawarkan kepada saya atau atlet lain untuk mengatasi dan mencegah efek negatif pada persiapan Olimpiade saya.
Sayangnya, ini tidak terlalu mengejutkan karena selama beberapa tahun terakhir ini terasa lebih
dan lebih (buruk) seperti kesejahteraan dan kebahagiaan para pemain tidak dihargai.
Para pemain telah kehilangan suara mereka di bawah sistem terpusat pada pelatih yang mendominasi. Saya sangat senang bisa bermain bulu tangkis untuk mencari nafkah dan selalu menikmati latihan.
Tetapi, beberapa minggu terakhir saya takut harus pergi ke aula dengan beberapa pelatih. Saya tidak lagi percaya menginginkan yang terbaik untuk saya sebagai pemain dan yang saya tahu itu bias.
Baca Juga: 2 Orang Ini Tak Restui Valentino Rossi Pensiun dari Ajang MotoGP
Saya tidak pernah berbicara begitu kontroversial, tetapi penanganan banyak hal dalam beberapa minggu terakhir telah mengerikan. Para atlet layak untuk merasa dihargai dan memiliki kesehatan mental.
Jika hal-hal berlanjut seperti itu, saya khawatir akan masa depan bulu tangkis level atas di
Inggris," tulis Smith.
Selain Smith, mantan pemain ganda putri dan ganda campuran Inggris, Jenny Wallwork, yang pernah mencapai peringkat kelima dunia bersama dengan Nathan
Robertson tidak menahan diri untuk mengkritik Badminton Inggris di Instagramnya.
"Malu pada Anda Bulu Tangkis Inggris. Momen puncak karier setiap atlet adalah Olimpiade. Mendapat kesempatan untuk mewujudkan impian mereka dan mengejar medali yang telah mereka perjuangkan tanpa lelah," tulis Wallwork.
"Saat para atlet hidup dengan menyadari darah, keringat, dan air mata yang mereka miliki
layak, mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan diri mereka kepada dunia apa yang bisa mereka lakukan," kata Wallwork.
Pada Senin, 28 Juni, Badminton Inggris mengumumkan susunan tim bulu tangkis Inggris untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Dalam delapan tahun terakhir, para pemain Inggris dikabarkan kurang mendapat perhatian, dibungkam, dan karier mereka tidak didukung asosiasi.