Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kiper timnas U-19 Indonesia, Risky Sudirman menceritakan kisahnya sebelum menjadi pesepakbola profesional.
Dalam hal ini, Risky mengungkapkan bahwa dirinya sempat bermain sebagai striker.
Hal tersebut terjadi ketika masih berada di bangku Sekolah Sepak Bola (SSB).
Ketika mengenal sepak bola, Risky menyebut tak ingin menjadi pemain belakang.
Oleh sebab itulah pemain Persija ini memutuskan menjadi striker.
Baca Juga: Baru Gabung, Dua Gelandang Persib Langsung Dapat Pujian dari Robert Alberts
"Entah kenapa, saya sama sekali tidak tertarik menjadi pemain belakang," kata Risky, dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Malahan, saya adalah seorang striker saat mulai berlatih di sekolah sepak bola (SSB) Villa 2000," ujarnya.
Akan tetapi, status Risky sebagai striker rupanya tak bertahan lama.
Baca Juga: Semifinal EURO 2020 - Lawan Denmark, Jose Mourinho Wanti-wanti Inggris
Pemain kelahiran tahun 2002 diminta oleh pelatihnya untuk mengubah posisi.
Tepatnya Risky ditunjuk untuk menjaga gawang.
Postur tubuh Risky yang cukup tinggi merupakan alasannya.
Baca Juga: Komentar Sinis Ayah Jorge Lorenzo Soal Kecelakaan Marc Marquez
Perubahan posisi Risky tersebut rupanya tak sia-sia.
Kini pemain asli Jakarta mampu menunjukan kualitasnya.
Bisa memperkuat tim sebesar Persija hingga mendapatkan kepercayaan di timnas U-19 Indonesia merupakan buktinya.
"Pelatih saat di SSB meminta saya menjadi penjaga gawang karena badan saya tergolong tinggi untuk anak-anak," ucap Risky.
"Jangkauan saya juga dinilai lebih panjang," tuturnya.